New York adalah kota terpadat di Amerika Serikat, sejak pandemi virus corona atau Covid-19 kota New York telah menjadi daerah yang terdampak paling parah akibat pandemi Covid-19.
Dr. Arifi Saiman, MA selaku Konjen RI untuk New York menyampaikan kondisi kota New York yang semakin hari semakin sepi dan mencekam akibat pandemi ini.
“New York situasinya masih cukup mencekam terkait dengan perkembangan coronavirus di bagian negara New York khususnya di New York city. Dan jumlah yang terpapar covid-19 saat ini dari hari ke hari terus bertambah bahkan jumlahnya cukup signifikan perkembangannya termasuk di sini juga nampak mulai terjadi kenaikan jumlah dari kasus yang meninggal,” ungkap Dr. Arifi saat wawancara bersama Kabari melalui ZOOM.
Lebih lanjut Konjen menjelaskan, “Jadi ini terus terang menjadi keprihatinan untuk kita semua, sekarang posisi di AS menduduki peringkat pertama terkait jumlah kasus Covid-19 dan jumlah terbesar itu ada di kota New York. Dan 70 persen dari kasus di negara bagian New York itu ada di New York City. Yang terbagi dalam 5 Borough, yaitu The Bronx, Brooklyn, Manhattan, Queens, Brooklyn, dan Staten Island. Dari ke lima Borough ini yang paling banyak terdampak adalah Quuens,” ujar Dr. Arifi.
Hal yang dilakukan KJRI membantu Masyarakat Indonesia di New York, Konjen selalu memberikan peduli dengan melakukan komunikasi secara intens.
“Kami membagi masyarakat menjadi empat klaster sesuai arahan dari pusat yang pertama adalah Masyarakat yang kerja di sini, kemudian ada kelompok dari klaster Mahasiswa, trus satu lagi travelers, dan senior citizen, keempatnya ini menjadi perhatian kita,” ungkap Dr. Arifi.
Lebih jauh ia menjelaskan,”Dan langkah yang kami lakukan dari KJRI New York, pertama adalah kami menjalin komunikasi intens dengan semua komponen ini, dengan menyelenggarakan video conference dengan mereka para pemuka atau tokoh mereka yang ada di 15 negara bagian di bawah wilayah kerja KJRI New York, yang mulai dari West Virginia, Virginia, Maryland, New Jersey, serta wilayah lainnya,” jelasnya.
Selain itu, komunikasi juga dilakukan dengan mahasiswa untuk lebih jauh mengetahui situasinya, “Kita melakukan komunikasi dengan kalangan mahasiswa karena mahasiswa ini juga ada yang terdampak, bukan berarti mereka itu positif corona karena sampe saat ini di wilayah kerja KJRI itu belum terdapat laporan adanya WNI atau Diaspora Indonesia yang positif terpapar covid-19 dan kita harapkan ini akan tetap bertahan situasi ini karena kita berharap yang terbaik untuk kondisi keseahtan warga masyarakat Indonesia di sini yang ada di wilayah kerja KJRI New York,” ungkap Dr. Arifi.
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :