Pandemi boleh saja “menganggu” tatanan kehidupan. Tapi tidak untuk untuk Sekolah Darurat Kartini. Sekolah yang didirikan oleh ibu guru kembar Sri Rossyati dan Sri Irianingsih ini masih tangguh berdiri sebagai sekolah gratis bagi anak-anak yang kurang beruntung di Jakarta.

Memang, pada awal pandemi tatap muka di sekolah-sekolah di segala tingkatan ditiadakan. Sekolah Darurat Kartini pun demikian, murid yang biasa bersekolah disana tidak boleh datang ke sekolah.

Pembelajaran pun dilakukan secara online via Zoom. Tetapi setelah kasus Covid-19 melandai di Ibukota. Murid-murid di Sekolah Darurat Kartini kemudian diizinkan untuk belajar tatap muka lagi, dua kali dalam satu minggu.

Nah, berhubung lama vakum belajar dan hampir dua tahun tidak sekolah murid-murid sekolah ini banyak yang lupa.

“Jadi kita mulai dari awal lagi, untuk menyenangkan makanya kita isi dengan kesenian, tapi keseniannya juga yang membangun tentunya seperti lagu-lagu wajib Republik Indonesia,” kata ibu guru kembar kepada KABARI.

Pun tidak ada perubahan dan penambahan kurikulum. Sekolah Darurat Kartini menggunakan kurikulum yang sudah ada. Untuk urusan gizi anak-anak murid, Sekolah Darurat Kartini selalu mencukupi kebutuhan ini.

Bu guru kembar mengatakan, “Jangan malas mari kita bangkit dan kita tetap jaga protokol kesehatan.

Semangat untuk mengisi di masa pandemi, tetap semangat kerja, semangat mengajar, murid-muridnya juga diberikan motivasi semangat untuk belajar.”

“Karena kita tidak ada yang men-support selain diri kita dan tentu teman-teman kita yang berulur tangan, kalau negara tidak men-support tetapi kita ingin memajukan generasi, ya kita sendiri yang tua-tua, tidak apa demi NKRI, demi masa depan generasi mengisi tentunya kemerdekaan ini.”

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :