Melalui brand Salaku, Shelly Mak mengolah buah salak menjadi panganan bercitara rasa tinggi. Dari brownies ke cookies. Berkembang menjadi sambel, sari buah, sampai ke kulit dan biji Salak menjadi teh dan kopi.

Salaku berdirinya tahun 2016. Asal muasal Salaku berawal dari buah kesukaan anak bontot Shelly Mak, Owner Salaku, yaitu Salak. Ide pun muncul untuk membuat panganan hasil olahan salak. Shelly pun mencari detail data mengenai buah ini.

Dan ditemukan bahwa olahan salak ternyata belum banyak di tahun 2016 apalagi yang membrandingnya dengan sungguh – sungguh masih belum banyak. Selain itu salak adalah buah tropis Indonesia yang tidak semua orang tahu bahwa kerasnya kulit salak ternyata banyak kandungan manfaatnya dan tinggi serat.

“Saya pun merasa excited untuk mengambil salah satu bahan yang dijadikan bahan utama di Salaku. Kita menciptakan resep inovasi yang menjadi produk- produk yang berbahan dasar buah ini,” tuturnya kepada KABARI.

Shelly kemudian mendirikan dan menggunakan nama brand Salaku. Nama Salaku diambil dari dasar kata “Salak” dengan penambahan kata “Ku” supaya mudah dalam pelafalannya. Sementara logonya menggambarkan identitas sebagai owner dari Salaku yang menjadi port inovatornya.

Salaku memproduksi panganan olahan salak awalnya menjadi kue. Salah satu kue yang paling best seller adalah brownies. Saat itu Shelly mendata brownies salak baru Salaku saja yang memproduksi. “Bolehlah kita klaim, Salaku ini adalah pelopor olahan brownies salak.”

Seiring berjalannya waktu, olahan Salaku semakin berkembang mulai menjadi olahan lainnya seperti cookies terus krupuk, sambel, sari buah, sampai ke kulit dan bijinya diolah kembali menjadi kopi dan teh.

“Untuk produk best sellernya masih di brownies, untuk saat ini yang sedang kita optimasi penjualannya secara market size-nya itu memang di krupuk dan cookies karena pertama daya tahannya cukup panjang terus termasuk cemilan jadi orang juga mudah untuk mengkonsumsinya kapan saja dan kita makan dimana saja dan bisa dibeli dimana saja,” tutur Shelly.

Produk Salaku sudah tersedia di beberapa modern ritel seperti di jaringan M Bloc Market di Jakarta, Yogyakarta, Jambi, Medan dan Padang dan juga ada di beberapa gerai toko oleh – oleh di Purwakarta. Dan untuk pasar luar negerinya Salaku bekerjasama dengan pihak ketiga, yang berada di negara Belanda, Singapura dan Turki. Selain tersedia di modern ritel, Salaku juga tersedia secara online di semua market place Indonesia.

Produk Salaku dijual mulai dari Rp.15.000, krupuk mulai dari Rp.15.000 yang terdiri dari dua varian, yaitu original dan pedas. Untuk produk yang manis -manis lainnya Salaku memiliki Chocobar.

“Baru kita launching jenisnya seperti coklat block batangan dan dalamnya itu ada selai salak jadi tetap masih ada unsur olahan buah ini di dalamnya.”

Simak wawancara KABARI dengan Shelly Mak dari Salaku.