Ajang kecantikan Miss Universe memiliki tujuan untuk memberdayakan wanita dalam mengembangkan kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk mencapai hal terbaik pada pribadi mereka. Seorang wanita yang percaya diri memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan nyata dimasyarakat, dimulai dari komunitas lokalnya dengan potensi untuk menjangkau khalayak global.

Misi organisasi ini adalah menyediakan wadah yang membantu wanita untuk menjadi sosok pribadi terbaik mereka, serta mendorong setiap wanita untuk keluar dari zona nyamannya, menjadi diri sendiri, dan dapat mendefinisikan apa artinya menjadi cantik yang seutuhnya. Keyakinan diri adalah kuncinya. Setiap wanita harus percaya diri untuk berdiri dalam situasi apapun.

Yayasan Puteri Indonesia (YPI) kembali mengirimkan perwakilan Indonesia di ajang Miss Universe, Puteri Indonesia 2018, Sonia Febrina Citra akan mewakili Indonesia diajang kontes kecantikan bergengsi Miss Universe 2018. Puteri Indonesia yang juga berprofesi sebagai Model dan Digital Eksekutif ini akan bersaing dengan finalis dari berbagai negara lainnya dalam karantina Miss Universe 2018 yang akan berlangsung dari tanggal 29 November hingga pada malam puncak Grand Final yang akan digelar pada tanggal 16 Desember 2018 di Bangkok, Thailand.     

Dara cantik kelahiran tahun 1992 ini telah melakukan banyak persiapan seperti merias wajah, menjaga fisik, latihan public speaking hingga membawa beragam busana karya desainer berbakat tanah air, dari mulai gaun malam hingga kebaya.                    

“Persiapannya yang pasti yang paling saya siapkan adalah mental karena saya nanti akan melawan 95 negara, selain itu saya juga membekali diri dengan banyak latihan seperti public speaking, dan itu salah satu yang paling penting juga kemudian olah raga karena fisik tetep harus dijaga,” ungkap Sonia kepada Kabari di Menteng, Jakarta Pusat.

Selain itu, lanjut Sonia, “Karena kita akan menjadi salah satu contoh  untuk generasi muda dan saya ingin generasi muda mulai menjaga pola hidup yang baik dan juga memberikan contoh yang baik untuk orang lain, salah satunya adalah banyak melakukan kegiatan sosial,”imbuhnya.

Indonesia sangat kaya akan Budaya dan pariwisatanya, Sonia juga akan mengenalkan keanekaragaman budaya dan tempat wisata yang ada di seluruh nusantara.

“Yang pasti kita orang Indonesia terkenal sangat ramah, dan saya yakin, saya dari keluarga bertoleransi tinggi sudah diajarkan dari kecil untuk selalu ramah pada siapapun tidak memandang Ras, Agama apapun itu, selain itu saya pasti akan menceritakan mengenai pariwisata yang luar biasa yang ada di tanah air dari Sabang sampai Papua itu berbeda dan saya bangga bisa menjadi perwakilan Indonesia dan membawa nama budaya nusantara dan semua tentang Indonesia,”ungkap Sonia bangga.

Adapun tujuan keikutsertaan Puteri Indonesia dalam acara ini antara lain adalah untuk memberdayakan setiap perempuan untuk memiliki kepercayaan diri, serta sarana membina remaja puteri untuk mengembangkan diri mereka.

“Yayasan Puteri Indonesia punya kriteria pemilihan yaitu 3B (beauty, brand, behavior) tentu ini semuanya cantik-cantik tapi bagaimana kita bisa memilih keseimbangan 3 unsur itu secara komprehensif dan menyeluruh, selain cantik, bagaimana cara mengembangkan wawasan serta tingkah lakunya,” ujar Putri Kus Wisnu Wardani selaku Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, “Saya berharap Sonia bisa meraih hasil terbaik di ajang Miss Universe 2018. Tahun ini target kita adalah Corwn Miss Universe for Indonesia,” kata Putri Kus penuh semangat.  

Semua persiapan yang dilakukan Sonia ini tak  lepas dari dukungan penuh Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu, yang sangat peduli terhadap prestasi perempuan Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa di kontes kecantikan Internasional. Sonia akan membawa beberapa busana karya desainer berbakat Indonesia, diantaranya, Anaz, Ghea Panggabean, Tommy Pancamurti, Anne Avantie dan Dynand Fariz – Jember Fashion Carnaval (JFC).

Anaz merupakan official designer evening gown untuk Sonia di ajang Miss Universe 2018 nanti. Adapun gaun malam yang dibawa antara lain gaun etnik kreasi yang menampilkan perpaduan antara kain songket khas Palembang dengan bordiran indah bermotif bulu Burung Merak yang melambangkan kecantikan serta keanggunan. Tidak lupa taburan mutiara yang menjadi ciri khas gaun rancangannya. 

Tak hanya itu, Anaz juga mempersiapkan gaun malam bertajuk Anaphalis Javanica gaun malam dengan nuansa keemasan, dengan tema ini terinspirasi dari keindahan bunga Edelweiss yang tumbuh terhampar di padang savanna pegunungan Jawa. Bunga Edelweiss sebagai simbol keabadian dan kecantikan dilambangkan dengan taburan Kristal dan mutiara yang menambah keanggunan gaun malam ini.

Selain gaun malam, Sonia juga akan membawa National Costume ke ajang kecantikan tersebut, seperti tahun kemarin YPI mempercayakan kepada desainer Indonesia bertalenta yang karyanya sudah diakui dunia yaitu Dynand Fariz dari Jember Fashion Carnaval. tema National Costume yang dibawakan adalah Bird of Paradise (Burung Surga) keelokan burung Cendrawasih yang merupakan endemik khas tanah Papua telah  menginspirasi untuk menciptakan karya National Costume kali ini.

“Tema bird of paradise atau burung surga saya jadikan tema National costume Puteri Indonesia ke ajang Miss Universe, karena burung surga ini ada di Papua, Indonesia, dan saya ingin mengangkat ke dunia bahwa kunjungi Indonesia karena burung-burung Cedrawasih ini banyak banget di Papua,” ungkap Dynand Fariz

Dynand Fariz, Sonia dan Putri K.Wardani

Dynan pun sangat optimis dengan karyanya, menurut dia kostum yang akan dibawakan Sonia di ajang kecantikan bergengsi ini akan dikenal di dunia. Bird of Paradise merupakan keindahan warna serta geraknya yang anggun mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya. Bulunya memanjang elegan dari sayap hingga ekornya. Teksturnya yang halus serta berwarna merah maroon, kuning,  dan putih menjadi sebuah kesatuan  yang indah dan mencolok dalam balutan kostum ini. 

 

 

 

“Karena saya membuat kostum ini ada filosofi yang diangkat, didalamnya ada pesan yang ingin disuarakan di dalamnya, mau ga mau ya harus bisa menjadi perhatian banyak publik, banyak media, banyak audiens,” ujar Dynand.

Kostum yang dibuat selama tiga bulan ini memberikan makna tersendiri bagi Dynand. Kecantikannya yang seolah tak membumi, langkahnya yang tak pernah mendarat menapaki tanah, membuat semua berkeyakinan bahwa burung surga ini benar adanya. Serpihan surga yang jatuh ke bumi itu ada di tanah Papua, Indonesia. 

Hal itulah yang menjadi inspirasi dari National Costume yanag akan dibawa Sonia di ajang Miss Universe 2018 karya Dynand Fariz by Jember Fashion Carnaval.