Awalnya Anita Gathmir tidak ada rencana bergelut di kain khususnya tenun. Namun lama kelamaan setelah dirinya memiliki anak yang bercerita soal kisah daerah Tidore yang banyak hilang termasuk kain tenunnya, Anita merasa terpanggil untuk mengenalkan kembali Tidore.

Dalam sejarah Indonesia, Tidore adalah kerajaan besar yang sangat terkenal. Waktu dirinya kecil banyak sekali di buku – buku sejarah di sekolah yang cerita tentang Tidore. Anita berpikir sangat tidak mungkin kerajaan besar seperti Tidore tidak punya kainnya sendiri sebagai identitas. Anita lantas mencari seperti apa wujud dan motif kain Tidore.

Anita mulai mencarinya dari tahun 2016. Anita bertanya kepada tetua-tetua di Tidore yang seorang di antaranya mengaku pernah melihat alat tenun di kampungnya. Selain itu, pencarian kain tenun Tidore dilakukan pula ke Museum Tekstil, Perpustakaan Nasional, dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Akhirnya Anita menemukan foto hitam putih bertulis Tidore – Halmahera pada 2019 di ANRI. Arsip foto tanpa angka tahun tersebut berasal dari Leiden, Belanda.

“Saya pribadi masih banyak hal yang harus dikumpulkan, tetapi saya merasa sudah bikin saja dulu, kalau mau menunggu dan meyakinkan diri lagi seperti apa belum tentu nanti bisa kesampaian, jadi berdasarkan foto itu kita berusaha buat kain Tidore,” tutur Anita kepada KABARI.

Proses pembuatan harus menghadapi beberapa tantangan karena memulainya dari nol. Mulai dari proses pembuatan, hingga sumber daya manusianya. Namun tantangan bukanlah halangan. Puta Dino Kayangan berhasil membuat lagi kain tenun Tidore. Intinya kita ingin mengembalikan atau mengingatkan adanya kain tenun Tidore dan orang-orang Tidore harus memakai kainnya sendiri sebagai sebuah kebanggaan.

Berhubung Anita memiliki background-nya crafter akhirnya Anita menyandingkan produk tenun ini dengan karya-karya lainnya. Puta Dino Kayangan pun membuat bermacam-macam produk seperti tas, kalung, masker, tali tas, apapun yang terkait aksesoris dan kain tenun.

Harga yang ditawarkan di kisaran lima ratus ribu rupiah hingga dua juta rupiah. Sementara untuk produk-produk seperti aksesoris bervariasi harganya dari lima puluh ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah tergantung bentuk dan ukuran dan tingkat kesulitannya.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :