Tommy Thomas membangun Rockskulls, brand clothing line miliknya sejak tahun 2010. Produk buatannya, mulai dari t-shirt hingga tote bag. Namun, dijelaskan Tommy, ada juga konsumen yang pesan khusus, misalnya jaket hoodie, hingga syal. 

Dikatakan Tommy, usaha ini bermula, karena di tahun 2010 tersebut sedang marak-maraknya usaha distro. ”Tadinya kita membuat produk grosiran, akhirnya pengen naik kelas. Yuk kita bikin Rockskulls yang berbeda, karena tema rock mungkin banyak,  jadi kita pengen ngambil benang merahnya, Rockskulls tengkorak batu,” jelas Tommy. 

Yang khas dari Rockskulls adalah desain yang unik dan sangat ngerock. Ada alasan khusus? ”Kita memilih jalur rock, apalagi namanya Rockskulls, kebetulan saya senang banget dengan musik Rock. Jadi menggambarkan apa yang ada di musik rock,” ucap Tommy. 

Di Rockskulls, mulai dari desain hingga produksinya dilakukan sendiri. ”Kita hanya membeli kain, kita jahit, kita potong, kita sablon. Jadi semua produksi ada di Rockskulls,” ujar Tommy.

Diakui Tommy, persaingan bisnis clothing line lumayan ketat. Apalagi sekarang ini dengan sedikit modal sudah bisa membuat distro. 

Menurut Tommy, tren fashion distro ini tidak pernah mati, dan akan terus berkembang. Namun, diakuinya tren itu akan berputar seiring waktu. 

Untuk memasarkan produk Rockskulls, sejauh ini Tommy mengandalkan komunitas, pameran hingga event musik. ”Kalau ada pagelaran musik, kita kita buka booth di sana, mungkin ini sekarang trennya di online, dulu masih offline dan sekarang semua serba online, jadi kita ikut di onlinenya,” cetus Tommy.

Dalam bisnis apapun, selalu ada kompetitornya. Namun, di bisnis clothing line, Tommy lebih ingin membangun sinergi bersama. ”Sejauh ini justru merangkul teman – teman sejawat, teman – teman distro, bagaimana kita bersinergi bersama, saling melengkapi, saling mengisi dan apa yang menjadi kekurangan kamu dan apa yang menjadi kekurangan aku. Jadi tidak ada yang saling tumpang tindih atau tekanan – tekanan dengan teman itu tidak ada, sejauh ini kami berjalan dengan baik,” ungkap Tommy.

Dikatakan Tommy, pemasaran Rockskulls sejauh ini memang fokus di Indonesia. Namun, ada beberapa teman Indonesia yang tinggal di mancanegara beli, lalu menjual kembali di sana. ”Ada beberapa teman yang ada di mancanegara, khususnya TKI di Singapura, Taiwan, Jepang, Malaysia, mereka pernah order khusus untuk dipasarkan di sana, jadi teman yang di sana membeli banyak untuk dipasarkan di sana,” kata Tommy.

Rockskulls memiliki gerai di Jatiasih, Bekasi. Tetapi juga menjual di marketplace, seperti Tokopedia dan Shoopeen. ”Kami juga menjual di Instagram dan WhatsApp serta juga seringnya kita ada di Jakcloth dan di gigs acara musik,” terang Tommy.

Lalu apa target Rockskulls di di tahun 2025 ini? ”Target khusus di tahun 2025 selain tetap berproduksi dan berkarya, kami juga akan membuat event gelaran festival musik yang diadakan oleh Rockskulls, namanya Rockskulls Fes, perkiraan digelar di bulan Mei 2025. Kita juga berkolaborasi dengan rock legend, dimana semua grup – grup music rock tampil, kita men-support untuk merchandisenya,” pungkas Tommy 

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 209

Simak wawancara Kabari bersama Tommy Thomas dibawah ini.