Pada tanggal 12 Juni 2020 pukul 10 pagi waktu setempat, KJRI New York telah menyelenggarakan kegiatan webinar “Langkah-Langkah Pengembangan Bisnis E-Commerce di Era New Normal”. Kegiatan menghadirkan Bapak Hermawan Kartajaya selaku pakar marketing dan branding dari MarkPlus, Inc, Bapak Fajrin Rasyid selaku Founder dan Presiden dari Bukalapak, serta Bapak Junaidi selaku Head of Go-Logistics dari Gojek sebagai pembicara. Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Bapak Duta Besar Dian Triansyah Djani selaku Wakil Tetap RI untuk PBB dan Bapak Dr. Arifi Saiman selaku Konsul Jenderal RI di New York. Kegiatan diikuti oleh lebih dari 120 peserta yang terdiri dari masyarakat dan diaspora Indonesia dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat (AS).

Pada kegiatan tersebut, Bapak Fajrin Rasyid berkesempatan untuk memberikan paparan mengenai tren produk e-commerce terutama selama pandemi COVID-19, Bapak Junaidi menyampaikan sistem operasi (terkait produksi dan logistik), dan Bapak Hermawan Kartajaya menyampaikan strategi pemasaran produk dan jasa Indonesia yang efektif. Berdasarkan paparan dan diskusi yang berlangsung selama kegiatan tersebut, ditemukan bahwa bisnis e-commerce saat ini mengalami kenaikan bisnis yang positif, namun para pembicara tetap menekankan bahwa data yang ada saat ini tidak bisa dimanfaatkan untuk membuat proyeksi di masa depan. Untuk itu, para pembicara tetap menghimbau agar masyarakat yang ingin berbisnis atau sudah melakukan bisnis untuk terus dapat beradaptasi sesuai tren, menerapkan bisnis yang data-driven, memperkuat manajemen operasional, hingga tetap memperhatikan peran penting manusia atau human-to-human relationship walaupun bergerak dalam bisnis yang berbasiskan teknologi seperti e-commerce.

Kegiatan ini merupakan upaya KJRI New York untuk memberikan gambaran kegiatan ekonomi di era New Normal bagi masyarakat Indonesia di AS yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi COVID-19. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menggugah jiwa kewirausahaan masyarakat Indonesia di AS sehingga dapat menciptakan kesempatan ekonomi baru terutama dalam sektor bisnis online (e-commerce) untuk bidang jasa dan produk kuliner.

Sebagaimana diketahui, pandemi COVID-19 yang menghantam seluruh dunia, telah secara khusus berdampak sangat buruk pada perekonomian Amerika Serikat. Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, hingga akhir Mei 2020, sudah lebih dari 20 juta penduduk AS kehilangan pekerjaan, yang merupakan angka pengangguran tertinggi sejak era Great Depression.. Dalam hal ini, masyarakat Indonesia di wilayah kerja KJRI New York juga merupakan salah satu kelompok yang terdampak secara ekonomi, baik akibat berkurangnya waktu kerja mereka maupun diberhentikannya kegiatan ekonomi mereka untuk sementara waktu.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :