KabariNews – Merebaknya penyebaran penyakit Middle East Respiratory Syndrome (Mers CoV) menjadi perhatian dunia. Virus yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012 hingga kini terus menyebar dan menelan korban jiwa. Pemerintah Indonesia ancang-ancang, menyebarkan imbauan preventif untuk melindungi diri dari Mers CoV. Meski belum sampai mengeluarkan travel warning, pemerintah melakukan cegah tangkal di semua pintu masuk internasional dan menyiagakan fasilitas kesehatan.

Prof. Dr.dr. Nila F Moeloek, Menteri Kesehatan

Prof.Dr.dr. Nila F MoeloekSaya mengingatkan kepada seluruh jemaah umroh agar selalu bisa menghindari bahaya Mers CoV di Arab Saudi. Kami pun melakukan simulasi pemeriksaan Mers CoV kepada seluruh jemaah umrah yang tiba di Indonesia. Intinya, kita mesti waspada benar terhadap Mers. Saya juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia di Timur Tengah agar tidak mendekati hewan unta yang menjadi sumber virus Mers CoV.

dr H.M. Subuh, Direktur Jenderal Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan

dr H.M. SubuhWHO belum mengeluarkan travel warning, begitu pula negara yang berkepentingan dengan Arab Saudi, termasuk Indonesia. Jemaah haji dan umrah terus berangkat, karena percaya dapat melakukan cegah tangkal. Indonesia juga menyiapkan 100 rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia, dan dua laboratorium riset di Jakarta dan Surabaya. Apa pendapat masyarakat?

Arjun, Mahasiswa

ArjunPentingnya informasi tentang Mers harus lebih gencar digaungkan, karena tidak semua orang familiar dengan penyakit berbahaya itu. Yang saya tahu Mers bisa langsung tertular ketika kondisi tubuh kita kurang fit, jadi harus hati-hati kalau berada di kerumunan orang banyak terutama di bandara Internasional yang menjadi tempat bertemunya orang banyak dari berbagai penjuru.

Gendy Wahyu Triyulita, Sub Agent TX Travel

Gendy Wahyu TriyulitaMemang penyakit ini sangat membahayakan untuk banyak orang. Walapun berbisnis di bidang tour and travel, saya tetap memprioritaskan keselamatan tamu-tamu saya. Jika memang suatu negara banyak yang mengidap atau diduga Mers, saya akan membatalkan tur ke sana. Seperti terjadi beberapa minggu lalu, tur ke negara tersebut dihentikan dulu. Kelak dibuka lagi jika sudah ada sinyal aman. Namun, saya tetap mengingatkan para tamu agar kondisi badan selalu fit sebelum ke sana dan selama di sana.

Rizky, TKI di Korea Selatan

RizkyJujur saja saya khawatir, karena saya tinggal dan bekerja di wilayah yang terdampak. Untuk mengantisipasinya tentu saya lebih menjaga kesehatan, pakai masker jika berada di luar rumah dan rajin mencuci tangan seperti anjuran pemerintah Korsel dan KJRI. Sementara ini saya memang mengurangi aktivitas di luar. Selesai bekerja, saya pulang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Fadlya Besse, Traveller

Fadlya BesseUntuk sementara waktu saya menahan diri tidak pergi ke negara terdampak Mers CoV. Padahal ada rencana ke Korsel dan pulangnya mampir umrah ke Arab. Tapi karena beritanya makin santer dan banyak korban yang terinfeksi, bahkan sampai meninggal, saya tunda keberangkatan. Sementara ini menikmati keindahan wisata di Indonesia saja. Toh di Indonesia banyak tempat indah yang belum dikunjungi, lagi pula aman. (1001)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/78336

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

greatpremium

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2