Kawasan perairan laut Wakatobi yang terletak di Provinsi
Sulawesi Tenggara memang sudah sangat terkenal dengan keindahannya
hingga ke mancanegara. Bagi mereka yang menyukai olahraga air, seperti
selam ataupun snorkeling, pesona wisata bawah laut Wakatobi sudah tidak asing lagi di mata mereka.

Selain telah ditetapkan sebagai Taman Nasional oleh pemerintah sejak
tahun 1996, Wakatobi juga masuk dalam kawasan segitiga terumbu karang
dunia (The Coral Triangel), karena memiliki biodata bawah laut
yang masih sangat terjaga kelestariannya dan menjadi rumah bagi 750
spesies karang dari 850 spesies dari seluruh dunia sehingga masuk dalam
kawasan dilindungi.

Untuk menjaga kelestariannya, organisasi khusus milik badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani bidang pendidikan, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO) akan menetapkan kawasan laut Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia.

Rencananya, UNESCO akan menyerahkan piagam
penetapan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia tersebut kepada
Pemerintah Kabupaten Wakatobi pada bulan September 2011.

Menurut Bupati Wakatobi,Hugua, perairan laut Wakatobi memiliki
keragaman jenis terumbu karang yang cukup tinggi, yakni sekitar 90
persen dari seluruh jenis terumbu karang di dunia.

“Total terumbu karang yang ada di dunia sebanyak 850 spesies,
sebanyak 750 jenis diantaranya terdapat di alam bawah laut Wakatobi,”
ucap Hugua seperti dilansir dalam situs resmi Kementerian Budaya dan
Pariwisata (Kemenbudpar).

Perairan laut Wakatobi menurut Hugua, juga dihuni berbagai jenis biota laut, termasuk 942 jenis ikan yang telah diteliti oleh para peneliti dari Wallacea sebuah lembaga peneliti yang berpusat di London, Inggris.

“Mendahului pemberian piagam Cagar Biosfir dari UNESCO itu, saya diminta menyampaikan pemaparan tentang konservasi kawasan terumbu karang Wakatobi pada sidang UNESCO di Bresben, Jerman, pada tanggal 28 Juni 2011 ,” katanya.

Hugua mengaku,bahwa kebijakan pemerintah Kabupaten Wakatobi tetap
tidak pernah berobah terhadap konservasi kawasan terumbu karang, karena
di alam bawah laut terdapat sumber pangan yang menghidupi jutaan bahkan
miliar umat manusia.

“Oleh karena menyimpan potensi sumber pangan yang cukup banyak, maka
kawasan terumbu karang perlu diselamatkan dari ancaman kerusakan melalui
upaya-upaya konservasi,” katanya.

Kata Hugua, penetapan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia tersebut,
merupakan upaya dunia internasional dalam menyelamatkan terumbu karang
dari berbagai ancaman kerusakan. (Arip)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?36993

Untuk melihat artikel Nusantara lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :