Hanya berselang
beberapa hari setelah gempa Aceh (11/4), Indonesia kembali diguncang gempa
dengan kekuatan 6 Skala Richer pada Minggu (15/4) pukul 02.26 WIB di pusat
gempa sekitar 95 kilometer barat daya Kabupaten Pandeglang, Banten. Hal ini
dinilai menunjukan bahwa segmen Selat sunda masih aktif.

Pusat gempa di kedalaman 40 kilometer itu dirasakan oleh warga sekitar Pandeglang dan
Serang, Banten juga Jakarta. Tidak ada
kerugian yang berarti maupun laporan korban dalam gempa yang terjadi dini hari
itu. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika Suhardjono mengatakan, setelah gempa Simeuleu, Aceh dan disusul gempa
Pandeglang, dampak dan alur gempa akan segera diteliti.

Kemungkinan
besarnya kekuatan gempa yang terjadi di Pandeglang merupakan dampak dari gempa
besar di barat Pulau Simeulue, maka itu dampak gempa sedang dikaji dari
Semangko yang terbentang dari Selat Sunda sampai Banda Aceh. Demi meningkatkan
kewaspadaan, Suhardjono menghimbau kepada masyarakat di daerah rentang gempa,
khususnya di wilayah Sumatera dan Jawa untuk tetap waspada.

Dijelaskan Sutopo,
gempa terkini yang terjadi di barat daya Pandeglang menunjukan subduksi di
selat sunda masih aktif. “Ada kekosongan kegempaan di bagian barat daya Selat
Sunda. Ini berpotensi menghasilkan bencana gempa di masa depan.”paparnya.

Gempa terkini yang terjadi di barat daya Pandeglang
menunjukkan subduksi di Selat Sunda itu aktif. “Ada kekosongan kegempaan
(seismic gap) di bagian barat daya Selat Sunda. Ini berpotensi menghasilkan
bencana gempa di masa depan,” kata Sutopo.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38061

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :