Jawa Tengah sedikitnya memiliki dua kota yang menarik sebagai tujuan wisata, yaitu Solo dan Yogya. Daya tarik keduanya, selain sama-sama memiliki keraton, juga menyajikan kekayaan seni pertunjukan tradisional asli Jawa. Mari kita jalan-jalan ke Solo, lalu ke Yogyakarta atau Yogya yang memang tidak terlalu jauh jaraknya.

Anda sudah tiba di Solo, setelah mengunjungi Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Cagar Budaya warisan leluhur, jangan lupa singgah di kompleks Taman Hiburan Sriwedari. Dari Senin hingga Jumat, di sana bisa dinikmati pertunjukan wayang orang dari pukul 20.00 hingga 23.00. Dari namanya, kita tahu kalau yang mentas adalah seniman dan seniwati, bukan wayang yang terbuat dari kulit.

Betul sekali, para pekerja seni tersebut tampil dalam gerak, lagu dan dialog dengan bumbu humor yang segar, pastinya menyampaikan pesan-pesan moral tentang hidup. Kisah yang diangkat dari cerita pewayangan, Mahabarata dan Ramayana. Dalam pakaian ala negeri pewayangan, muncul tokoh Bima atau Rama yang gagah, Sinta yang cantik, dan tak ketinggalan para punakawan yang lucu—bagong, semar, petruk, dan gareng.

Anda tak mengerti bahasanya? Ada dua layar besar di samping panggung yang menampilkan narasi berbahasa asing. Jadi, siapapun bisa asyik mengikuti jalan ceritanya. Tiketnya amat terjangkau, 3.000 rupiah. Harga tiket tidak pernah naik, meski untuk era sekarang, sudah tidak lagi memadai untuk sebuah bisnis hiburan. Rupanya wayang orang Sriwedari ini tidak diperlakukan sebagai bisnis, melainkan sebuah ikhtiar pemerintah daerah untuk melestarikan budaya tradisional Jawa. Kiatnya, berhasil. Terbukti, yang menonton mencapai puluhan ribu penonton tiap tahun, berarti makin banyak pula yang mengenal kesenian tersebut.

Berwisata Kuliner di Galabo

Usai menonton wayang, jangan cepat kembali ke hotel. Singgah dulu di Galabo, kependekan dari Gladag Langen Bogan, pusat kuliner malam yang buka dari pukul 17 sore hingga pukul 5 dini hari. Sepanjang jalan Mayor Sunaryo, persis di depan Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo ditutup dan disulap menjadi meja makan panjang. Rombongan bisa duduk meriung. Menu yang ada beragam, dari sate atau tongseng kambing, timlo, gulai ceker, sate kere sampai tempe gembus dan aneka hidangan Solo yang nikmat.

Sejak 13 April 2008, Galebo resmi dibuka dan memang berhasil menjadi daya tarik wisata tersendiri. bertambah menarik, ada hiburan musik yang secara langsung. Anda yang senang menyanyi, boleh ikut menyumbang lagu atau sekadar berdansa diiringi lagu dangdut. Wah, seru!

Prambanan Candi Hindu Tercantik di Dunia

Jadwalkan acara jalan-jalan Anda, seperti rombongan The Royal Tour C1279, ke Candi Prambanan, sebuah candi Hindu tercantik di dunia yang didirikan di Abad ke-10 pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dan Rakai Balitung.

Menakjubkan! Tingginya sekitar 47 meter, 5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur, sebuah candi Budha di Magelang, Jawa Tengah yang termasuk World Wonder Heritages itu. Kini Candi Prambanan telah terperhatikan, tidak seperti dulu yang kurang terawat. Area sekitarnya rapi, ditanami pepohonan sehingga asri.

Penasaran sejarah Candi Prambanan ini? Terkisahkan, seorang pemuda bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang, yang rupanya bertepuk sebelah tangan. Untuk menolak cintanya, Jonggrang yang cantik itu mengajukan syarat kepada Bondowoso untuk mendirikan 1.000 arca dalam semalam. Ternyata pemuda tangguh itu sanggup memenuhinya, dan berhasil membangun 999 arca. Tinggal 1 arca, Jonggrang berbuat curang, ia meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar untuk memulai pagi lebih awal. Ayam berkokok, Bondowoso berarti gagal. Tapi, ia curiga telah diperdaya, maka Jonggrang dikutuknya hingga menjadi arca yang ke-1.000.

Demikian kisahnya. Anda ke sini dapat menemukan 3 candi utama di halaman depan, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa yang melambangkan Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Masing-masing candi tersebut memiliki satu candi pendamping, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Juga terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Pada halaman kedua terdapat 224 candi.

Pada Candi Wisnu dan Candi Brahma hanya terdapat satu ruang dengan arca Wisnu di tengahnya, sedangkan pada Candi Siwa yang paling tinggi dan terletak di bagian tengah, terdiri dari 4 ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, dan 3 ruangan lainnya diisi oleh arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Konon, arca Durga itu adalah arca Roro Jonggrang yang disebut dalam legenda.

Yang menarik lagi adalah relief yang terukir di candi. Indah dan bermakna dalam. Ada relief pohon Kalpataru, simbol pohon kehidupan dalam agama Hindu. Ada juga relief burung garuda yang digambarkan memiliki kemampuan menyelamatkan manusia. Makanya, burung garuda dipakai Indonesia sebagai lambang negara, Garuda Pancasila. Ternyata Thailand pun memakainya sebagai lambang negara, tetapi dalam bentuk yang berbeda.

Bila ada waktu dan kesempatan, Kabari sarankan untuk jalan-jalan ke Solo dan Yogyakarta. Masih banyak lagi yang bisa dinikmati dari kota-kota seni di Jawa Tengah ini. (1003)

Untuk nonton video Part 2, Klik disini