Nita Mayasari (dok pribadi)KabariNews – Hobi yang membawa berkah, kiasan tersebut cocok ditujukan untuk Nita Mayasari atau yang akrab disapa Nimas. Ibu satu putra ini sejak dulu menyukai seni, hobinya hampir sama dengan sang suami yang merupakan warga asli Amerika, yaitu mengkoleksi benda-benda tradisional, seperti ukiran kayu, topeng, wayang dan segala hal yang berbau etnik.

Nimas mengaku, awalnya hanya ingin mengisi waktu luang dengan menawarkan produk handmade asli Indonesia di Amerika.  Pikirnya tak salah memulai bisnis dari hobi, dan ternyata peluang usaha ini cukup menjanjikan. Sahabat, kerabat, tetangga yang mampir ke rumahnya di Mannasas, Virginia, AS tertarik dan terkesan dengan produk Indonesia. Bisnis yang awalnya hanya iseng kini ditekuninya.

“Bangga rasanya kalau produk Indonesia disukai orang sini (warga lokal Amerika)” katanya senang.

Begitu banyak peminat dan pesanan, Nimas pun semakin yakin ingin lebih serius dan menjangkau pasar lebih luas. Karena itu ia membuka online shop yang diberi label, Nimas Galleria.

Nimas Galleria memang baru dirintis. Meski belum genap satu bulan dipromosikan secara online, wanita asal Gresik, Jawa Timur ini sudah menerima banyak pesanan. Pada Kabari, Nimas mengaku ingin terus mempromosikan produk Indonesia, sebagai wujud cintanya terhadap Tanah Air.  Karena itu ia tak ingin berorentasi pada bisnis saja, usahanya ini jadi salah satu cara bagi dirinya untuk mengenalkan budaya Indonesia di Amerika, sekaligus memberdayakan para pengerajin. “Seni dan budaya Indonesia sudah seharusnya dibanggakan dan dikenalkan” ungkap wanita berambut panjang itu.

Nimas Galleria menawarkan aneka busana batik, tas, topeng, wayang, aksesoris seperti kalung dan gelang etnik, pajangan dari ukiran kayu. Semua kerajinan tersebut diklaim berasal dari Indonesia. “Semua 100 persen handmade asli Indonesia. Orang sini (warga lokal AS) sangat suka”ujarnya lagi.

Produk Nimas Galleria dibandrol dengan harga yang masih terjangkau dan tentunya sesuai dengan hasil karya seni, harganya berkisar $30-$70.  Sambil mengasuh putranya yang baru berusia 1,5 tahun, Nimas terbiasa melayani konsumen langsung. Tak hanya menyediakan barang ready stok, Nimas pun melayani pesanan sesuai keinginan konsumen. “Terima  pesanan juga, tapi agak lama karena saya harus hubungi pengerajin dan meminta buat sesuai pesanan”.

Nimas bercerita, usaha kecil-kecilannya ini didukung penuh oleh suaminya Jeffrey Thomas Menzies. “Dia dukung sekali, karena usaha ini bukan semata-mata karena uang, tapi ada misi lain berbagi rejeki untuk pengerajin di Indonesia” ungkapnya.

Tak ingin muluk-muluk Nimas berharap, usahanya ini dapat diterima dan mengangkat seni budaya Indonesia di Amerika. “Semoga usaha ini juga bisa membantu kesejahteraan para pengerajin di Tanah Air” pungkasnya.