stop smoking

Jika awalnya New York membatasi pembeli rokok berlaku untuk usia 18 tahun, kini batas usia dinaikan menjadi 21 tahun. Keputusan Dewan Kota New York ini diperkuat dari hasil pemungutan suara yang menyetujui untuk meningkatkan batas minimum pembeli rokok.

Berdasarkan keputusan tersebut, kini New York menjadi kota yang paling ketat yang memberlakukan batas usia tertinggi pembeli rokok, sementara di sejumlah negara bagian lainnya batas usia pembeli rokok dinaikan menjadi 19 tahun. Bukan hanya untuk pembelian rokok biasa, batasan usia tersebut juga berlaku bagi pembeli rokok elektronik.

Kebijakan ini dinilai menjadi salah satu solusi untuk mengurangi perokok di New York, sekaligus menyelamatkan banyak jiwa. Hal ini disampaikan oleh salah satu anggota Dewan Kota James Gennero, yang mengaku kedua orangtuanya meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok. “Saya menjadi saksi atas kematian akibat tembakau, tapi saua merasa puas hari ini” paparnya. Ia menilai kebijakan ini cukup positif, meski nantinya akan diwarnai kritik dari banyak kalangan yang menyebutkan kaum muda justru bisa beralih ke pasar gelap untuk mendapatkan rokok.

Menyingkapi kebijakan baru ini, Walikota New York, sangat mendukung penuh undang-undang ini. “Kita Tahu bahwa ketergantungan tembakau bisa dimulai dengan cepat setelah anak muda mencoba pertama kali. Jadi sangat penting untuk kami menghentikan ini sebelum mereka memulai merokok” kata Bloomberg.

Sebelumnya, tepatnya awal tahun 2013 Bloomberg pernah mengusulkan agar kemasan rokok tidak dipajang di lemari, namun sayang usulan tersebut ditolak.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?59704

Untuk melihat artikel Amerika / National lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Kesehatan