Sulam Karawo tampil sebagai salah satu bintang utama dalam pargelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 yang dilaksanakan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Dengan mengusung tema Sagara dari Timur, wastra otentik asal Gorontalo ini ditampilkan oleh beberapa desainer dalam Fashion show bertajuk Gems of Gorontalo. Melalui fashion show ini, para desainer ingin memperkenalkan kain sulam Karawo kepada masyarakat lantaran kain sulam ini masih jarang diketahui masyarakat Indonesia.

Termasuk diantara desainer yang membawakan kain Sulam Karawo adalah Yurita Puji.  Yurita dalam rancangannya mengeluarkan produk dengan aplikasi Sulam Karawo yang dipadukan dengan bahan velvet.  “Bahan velvet ini pilih untuk memberi kesan mewah namun dengan model yang simple dan dapat digunakan sehari – hari,” katanya kepada KABARI.

Dengan maintenance produk yang mudah dan warna–warna yang cerah, range usia penggguna koleksi ini bisa dari usia 25- 50 tahun dan dapat di padupadankan menjadi baju muslim.

“Saya sangat senang dan berterima kasih pada pemerintahan Gorontalo dan APPMI sehingga saya bisa bergabung dalam Gem of Gorontalo. Sulaman Gorontalo buat saya banyak artinya banyak kesan yang baik saat beberapa tahun lalu saya dapat berdekatan dengan para pengrajin karawo di Gorontalo dan dengan bangganya sulaman ini bisa membawa saya pada New York Fashion Week,” terangnya.

Lewat karyanya, Yurita Puji ingin menekankan pentingnya kesejahteraan bagi pengrajin kain sulam Karawo. “Saya berharap dapat sangat berdampak bagi para pengrajin, terutama untuk kesejahteraan pengerajin,” ujar Yurita.

“Mudah–mudahan panggung ini kembali mendekatkan saya dengan para pengrajin dan mengingatkan komiten saya beberapa tahun lalu untuk dapat mengembangkan komunitas pengrajin Karawo di Gorontalo,” pungkasnya.

Artikel ini dapat dilihat di Majalah Digital Kabari Edisi 186

Simak wawancara Kabari dengan Yurita Puji disini.