KabariNews – Indonesia akhirnya memiliki Jalur ganda lintas utara Jawa untuk yang kali pertamanya setelah 150 tahun silam pemerintahan colonial Hindia Belanda membangun jalur ganda di utara Jawa. Resmi dioperasikan pada 3 September 2014, Jalur ganda ini dikerjakan di bawah pengawasan Ketua Koordinator Kereta Api Bambang Susantono dan penugasan pengerjaan diberikan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Jalur ganda sepanjang 436 Km ini  merupakan pencapaian yang luar biasa bagi bangsa Indonesia dan berikut adalah lima fakta seputar jalur ganda lintas utara yang wajib Anda ketahui.

1. Jalur ganda ini dibuat dalam waktu singkat. Sedianya waktu yang dianggarkan dalam RIPNAS adalah selama 5 tahun, namun jalur ini berhasil dibangun dalam waktu 1 tahun 8 bulan. Mengingat pembangunan jalur ini merupakan megaproyek, namun dapat dikerjakan dalam waktu relatif singkat, merupakan prestasi tersendiri. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko mengatakan dalam acara peluncuran buku “Jalur Ganda Lintas Utara Jawa, Percepatan dan Manfaatnya” di kantor Kemenhub, beberapa waktu lalu , sebenarnya, target pengerjaan proyek ini adalah lima tahun. Tetapi, dengan didukung putra-putri bangsa terbaik, maka pengerjaan jalur ganda sepanjang 436 km hanya memakan waktu satu tahun delapan bulan

2.Sejurus dengan waktu pembuatannya yang singkat, dengan adanya jalur ganda ini juga mempersingkat waktu tempuh dari Jakarta ke Surabaya begitu juga sebaliknya. Jarak tempuh yang semula ditempuh dalam waktu 11-12 jam dengan adanya double track ini perjalanan dapat ditempuh 3 jam lebih cepat.

3. Jalur ganda lintas utara di Jawa dibuat 100 persen murni  oleh para putra bangsa. Seluruh pekerjaan dari hulu ke hilir dituntaskan oleh putra-putra terbaik bangsa Indonesia. Secara berjenjang tugas dan tanggung jawab membangun di lapangan dipegang oleh empat orang yang masing-masingnya bertindak sebagai kepala satuan kerja di empat titik satuan kerja (Satker).

4. Dana pembangunan jalur ganda kereta api Jakarta – Surabaya diambil dari APBN dan bukan berasal dari pinjaman pihak asing karena pemerintah ingin segera mewujudkan jalur ganda kereta api. Total pembiayaan seluruh pembangunan jalur ganda kereta api ini sebesar Rp.9.8 T

5.Menerapkan teknologi Cerucuk Matras Bambu di Tawang Semarang. Teknologi unik ini diterapkan di jalurSemarang- Bojonegoro. Penerapannya teknologi ini bukan tanpa alasan, sebab jalur keretapi api di Semarang kerap disambangi oleh banjir rob, di kanan kirinya terdapat air menggenang. Dan salah satu solusinya adalah dengan menerapkan teknologi cerucuk matras bambu karya Prof Ir Masyhur Irsyam. Teknologi ini sudah dikenal sebelumnya dari masa nenek moyang namuan belum pernah diterapkan dalam pembangunan jalur kereta api. Tetapi Kasatker berani mereapkan teknologi ini di Tawang, Semarang. (1009)