Michelle Liu, desainer muda berbakat asal Bandung, membuktikan eksistensinya di dunia fashion internasional. Pada usia yang masih sangat belia, 15 tahun, ia telah menorehkan prestasi luar biasa dengan menampilkan karyanya di berbagai ajang fashion bergengsi.

Setelah sukses tampil di Vietnam International Junior Fashion Weekend pada Juni 2024, Michelle kembali memukau dunia dengan koleksinya yang mengusung keindahan kain songket Palembang dalam New York Indonesia Fashion Week, September 2024. Tahun sebelumnya, ia bersama sang adik, Catherine Liu, juga menampilkan koleksi mereka dalam Front Row Paris, sebuah acara yang digelar oleh Indonesian Fashion Chamber.

Di balik kesuksesannya, ada perjalanan panjang penuh dedikasi dan inspirasi yang mengantarnya hingga ke titik ini. Dalam wawancara bersama KABARI, Michelle berbagi kisah tentang awal mula kariernya, proses kreatif, tantangan yang dihadapi, hingga harapannya untuk masa depan.

Apa yang menginspirasi untuk terjun ke dunia fashion di usia yang sangat muda?

Keinginan untuk terjun ke dunia fashion muncul karena saya sangat tertarik pada kreativitas dan ekspresi diri. Fashion bagi saya adalah cara untuk menciptakan sesuatu yang unik dan mengekspresikan diri dengan bebas.

Bagaimana awal mula perjalanan sebagai desainer? Apakah ada sosok yang memotivasi?

Awalnya, saat pandemi, mama melihat saya senang menggambar dan membuat baju untuk boneka Barbie. Selain itu, saya juga suka membuat konten YouTube tentang melukis celemek. Mama yang kemudian mendorong saya untuk mencoba kelas desain. Sosok yang paling memotivasi saya tentu adalah orang tua yang selalu sabar mengantar dan memberi arahan sehingga saya mantap menekuni dunia fashion.

Dari mana biasanya mendapatkan ide dan inspirasi untuk koleksi?
Inspirasi datang dari berbagai sumber, seperti majalah, lukisan, patung, pemandangan, bangunan bersejarah, lagu, dan masih banyak lagi. Saya selalu mencari hal-hal menarik di sekitar untuk dijadikan konsep dalam desain.

Apa konsep utama atau tema yang paling sering diusung dalam desain?

Saya selalu mendesain busana dengan mengusung kain songket Palembang. Menurut saya, kain songket tidak hanya memiliki nilai seni tinggi, tetapi juga mengandung warisan budaya yang kaya. Motif-motif tradisionalnya menggambarkan keanggunan dan kemewahan serta menjadi simbol identitas budaya Palembang.

 Dengan menggabungkan songket dalam setiap desain saya, saya ingin melestarikan keunikan kain tersebut dan memperkenalkannya ke dunia fashion modern, sambil tetap menghargai nilai-nilai dan tradisi yang terkandung di dalamnya.

Bagaimana proses dalam menciptakan sebuah karya, dari ide hingga produk jadi?

Proses kreatif saya dimulai dari pengumpulan inspirasi, membuat sketsa awal, memilih bahan yang tepat, mendesain pola, proses jahit, hingga akhirnya peluncuran karya dalam sebuah fashion show atau pameran.

Apakah memiliki bahan atau jenis kain favorit yang sering digunakan dalam karya?

Ya, saya sangat terpesona dengan keindahan kain songket Palembang. Kain ini selalu menjadi elemen utama dalam desain saya.

Apa tantangan terbesar yang dihadapi sebagai desainer muda di industri fashion?

Tantangan terbesar bagi saya saat ini adalah membagi waktu antara sekolah dan mendesain. Sebagai seorang pelajar, saya harus memastikan tugas sekolah selesai tepat waktu, sementara di sisi lain saya juga harus tetap fokus dalam berkarya. Saya masih belajar mengatur waktu agar keduanya bisa berjalan seimbang.

Apakah ada momen yang paling berkesan selama perjalanan karier sejauh ini?

Momen paling berkesan bagi saya adalah ketika karya saya tampil di New York Indonesia Fashion Week pada September 2024. Itu adalah pencapaian besar yang sangat membanggakan. Karya saya tidak hanya diterima dengan antusias oleh para pengunjung, tetapi juga mendapat apresiasi dari Konjen RI di New York, Winanto Adi.

Dalam fashion show tersebut, saya membawakan koleksi berjudul Eternal Splendor yang terinspirasi dari kemegahan kota Palembang. Saya ingin menunjukkan keindahan songket Palembang dalam desain modern yang glamor, dipadukan dengan detail rampel dan taburan payet untuk semakin menonjolkan kemegahannya.

Prestasi apa yang paling membanggakan sejak memulai karier di dunia fashion?

Saya sangat bangga ketika lolos kurasi dan bisa mengikuti fashion show di Paris, Vietnam, dan New York. Itu adalah pengalaman berharga yang semakin memotivasi saya untuk terus berkarya.

Apa harapan untuk masa depan sebagai desainer muda?

Saya berharap bisa terus mengembangkan keterampilan kreatif, menciptakan karya yang inovatif, dan memperluas jaringan di industri fashion. Selain itu, saya ingin berkontribusi dalam dunia fashion dengan ide-ide segar yang bisa memengaruhi tren. Saya juga ingin berbagi pengalaman dengan sesama desainer dan membangun komunitas yang saling mendukung.

Bagaimana cara membagi waktu antara sekolah dan karier sebagai desainer?

Saya mencoba mengatur jadwal dengan baik, memprioritaskan tugas sekolah terlebih dahulu, lalu meluangkan waktu khusus untuk mendesain. Dengan perencanaan yang matang, saya berusaha agar keduanya bisa berjalan seimbang.

Apa yang dilakukan di waktu luang ketika tidak sibuk mendesain?

Ketika tidak sibuk mendesain, saya menikmati waktu luang dengan menyanyi, berolahraga bersama teman, atau menghabiskan waktu bersama keluarga.

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 209