Sering membolak-balik bantal, melipat, atau menumpuknya demi bisa tidur nyenyak? Kamu tidak sendiri. Banyak orang mengalami malam-malam panjang karena sulit mendapatkan posisi tidur yang nyaman. Pertanyaannya, apakah masalahnya ada pada jumlah bantal yang kamu gunakan? Lebih baik satu atau dua?

Menurut para ahli, jawabannya tergantung pada kenyamanan pribadi, posisi tidur favorit, dan kebutuhan fisik masing-masing. Bahkan, tidur dengan dua bantal tidak selalu berarti dua bantal di bawah kepala—banyak orang meletakkan bantal di antara lutut atau di bawah kaki untuk menopang punggung atau pinggul.

“Kunci utama tidur yang sehat adalah menjaga posisi tulang belakang tetap sejajar secara alami,” ujar Dr. Dhara Shah, PT, DPT, seorang fisioterapis. “Pilihan terbaik adalah yang paling nyaman untuk Anda,” tambahnya. Artinya, tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua. Berikut panduan untuk menemukan kombinasi bantal terbaik bagi tidurmu:

1. Temukan Bantal yang Paling Cocok

Ingat saat menginap di hotel dan merasa tidurmu lebih nyenyak dari biasanya? Kemungkinan besar, bantal yang menopang tubuhmu bekerja dengan optimal. Jika kamu sering merasa pegal saat bangun, itu pertanda bantal yang kamu pakai sekarang kurang cocok.

Dr. Shah menjelaskan, ada orang yang nyaman dengan bantal empuk, sementara yang lain lebih suka bantal keras. Cobalah datang ke toko dan pegang langsung berbagai jenis bantal untuk mengenali isi, ketebalan, dan fungsinya. Pilihlah yang sesuai dengan preferensi tubuhmu, apakah itu memory foam, bulu angsa, bentuk wedge, atau roll.

Jika kamu menemukan bantal yang tebal dan padat, satu saja mungkin sudah cukup. Tapi kalau bantalmu tipis dan lembut, mungkin kamu perlu menumpuk dua bantal agar dapat menopang kepala dengan optimal.

2. Sesuaikan dengan Posisi Tidur

Posisi tidur juga sangat menentukan apakah kamu butuh satu atau dua bantal:

Tidur menyamping (side sleeper): biasanya membutuhkan bantal yang agak tebal dan kokoh agar kepala dan leher sejajar. Bisa cukup satu bantal tebal, atau dua bantal tipis yang ditumpuk.

Tidur tengkurap (stomach sleeper): lebih cocok dengan bantal tipis dan lembut, bahkan ada yang merasa nyaman tanpa bantal sama sekali.

Tidur telentang (back sleeper): biasanya cukup satu bantal tipis di kepala, ditambah satu lagi di bawah lutut untuk mengurangi tekanan pada punggung bawah.

“Apapun posisi tidurmu, yang penting adalah memberikan dukungan optimal pada kepala dan leher tanpa memberi tekanan berlebihan pada bahu atau tulang belakang,” jelas Dr. Shah.

3. Perhatikan Kondisi Fisik atau Keluhan Medis

Bagi kamu yang sering bangun dengan rasa nyeri di leher atau punggung, bisa jadi posisi tidurmu perlu dikoreksi. “Pilih bantal yang membuat posisi kepala dan leher tetap stabil dan sejajar,” kata Dr. Shah. Bila perlu, konsultasikan dengan fisioterapis untuk mendapatkan rekomendasi posisi tidur yang ideal sesuai keluhan fisikmu.

Sumber Foto: Ketut Subiyanto / Pexels.com

Baca Juga: