Dalam dunia modern yang serba cepat, kebanyakan jadwal kerja dan sekolah disusun dengan asumsi bahwa bangun pagi adalah kebiasaan ideal. Namun menurut pakar tidur Dr. Rebecca Robbins, waktu terbaik untuk bangun ternyata sangat bergantung pada faktor genetik masing-masing individu.

“Preferensi tidur seseorang disebut chronotype, dan ini ditentukan secara biologis,” jelas Dr. Robbins. “Ada orang yang sangat produktif di pagi hari, dikenal sebagai larks, dan ada yang justru lebih aktif di malam hari, yang disebut owls. Sebagian besar orang berada di antara keduanya.”

Meskipun gaya hidup “burung hantu” mungkin terdengar menarik bagi sebagian orang, Dr. Robbins mengingatkan bahwa ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai.

“Beberapa studi menunjukkan bahwa orang dengan pola tidur malam lebih rentan terhadap gangguan kesehatan,” ungkapnya. Namun, ini bukan semata karena jam tidur mereka, melainkan karena gangguan seperti cahaya matahari pagi atau suara bising yang mengganggu kualitas tidur mereka.

Menurut Dr. Robbins, bukan soal jam berapa seseorang tidur atau bangun, melainkan apakah mereka bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas, yakni antara 7 hingga 9 jam. “Yang penting adalah adanya jendela tidur yang tidak terganggu dan bebas cahaya matahari,” ujarnya.

Bagi mereka yang terbiasa aktif di malam hari namun harus menyesuaikan diri untuk bangun lebih pagi karena tuntutan pekerjaan atau sekolah, Dr. Robbins menyarankan beberapa strategi. “Cobalah rutinitas sebelum tidur yang menenangkan seperti membaca atau latihan pernapasan. Hindari gawai dan makan malam larut,” katanya. Ia juga menyarankan untuk menggeser waktu tidur secara perlahan, misalnya 15 menit lebih awal tiap malam.

Lebih penting dari sekadar bangun pagi, menurut Dr. Robbins, adalah menjaga konsistensi jadwal tidur. “Jadwal tidur yang stabil berdampak besar pada kinerja harian, suasana hati, kesehatan mental, dan sejumlah aspek kesehatan lainnya,” tegasnya.

Jadi, sebelum memaksakan diri untuk bangun saat langit masih gelap, pertimbangkan apakah waktu tersebut benar-benar sesuai dengan tubuh dan ritme alami Anda. Bisa jadi, waktu terbaik untuk bangun bukan pukul lima pagi—melainkan waktu yang secara biologis memang tepat untuk Anda.

Sumber Foto: Acharaporn Kamornboonyarush / Pexels.com

Baca Juga: