Ubud Village Jazz Festival 2025 selenggarakan ditengah dunia diwarnai dengan situasi serba ketidakpastian. Konflik di Afrika, Timur Tengah dan Eropa yang tak kunjung reda, ditambah lagi genderang pertempuran “ekonomi” yang di prakarsai Amerika yang mungkin tidak pernah terjadi sefrontal ini, mau tak mau berdampak bagi seluruh dunia termasuk indonesia.

Pun demikian, bagi para musisi dan insan kreatif penyelenggara UVJF tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan hajatan tahunan ini dengan semangat profesionalisme yang tinggi. Karena bagi kami tiap tahun penyelenggaraan selalu memiliki tantangannya sendiri.

“Sebagaimana UVJF 2024, tahun 2025 ini tetap akan diadakan di Sthala, a Tribute Portfolio Hotel, Ubud Bali, yang tetap konsisten memberikan dukungan kepada UVJF sejak UVJF 2023. Adapun tanggal 1 dan 2 Agustus 2025 yang jatuh pada hari Jumat dan Sabtu,” kata Anom Darsana, seorang sound engineer kawakan yang juga co-founder UVJF.

“Bedanya tahun ini kami hanya akan ada 2 panggung. Yang biasanya 3 panggung. Hal ini kami lakukan sebagai salah satu antisipasi yang sifatnya adaptif terhadap perkembangan situasi yang ada, disamping itu sekaligus dapat memberikan keleluasaan lebih bagi pengunjung untuk menikmati suasana,” lanjutnya. Para peserta di tahun inipun tetap menghadirkan musisi-musisi jazz handal, baik lokal maupun international.

“Tercatat ada Makoto Kuriya dari Jepang, seorang pianis yang amat tidak asing di dunia jazz Jepang yang akan berkolaborasi dengan musisi Jazz Bali,” ujar Yuri Mahatma, musisi yang juga co-founder UVJF. Balawan juga akan tampil dengan konsep yang unik, yaitu Balawan Duo.

“Kemudian ada ROUGE dari Perancis, dan musisi-musisi Vietnam, Serbia, Germany, Russia dan Republik Czech, dan tentu saja jazzer-jazzer Bali yang luar biasa,” tambahnya. “Hal ini bisa terjadi karena UVJF sejak awal, tanpa lelah terus menerus membangun “Trust” sehingga kepercayaan dari dunia internasional dapat diraih,” lanjut Yuri. “Banyak dari musisi asing yang mana mereka didukung dan disponsori oleh pemerintahnya. Karena kita tahu negara-negara maju memilik perhatian dan kepentingan untuk mendukung senimannya secara konsisten dan kontinyu. Sesuatu yang masih jarang terjadi dan langka dilakukan oleh pemerintah kita,” terangnya. ” Dan tanpa trust terhadap UVJF, hal ini dukungan dari lembaga maupun pemerintah luar hampir tidak mungkin terjadi,” sambungnya.

Sebagai bagian dari rangkaian Ubud Village Jazz Festival, diadakan pula Pre-Post Event di berbagai tempat rekanan UVJF, yaitu Apurva Kempinski, The Meru, Bumi Kinar, Samasta dan DeBeat.

Di venue yang didesign artistik, unik dan alami, juga akan terdapat lebih dari 30 booth makanan dan minuman UMKM yang akan menemani pengunjung sepanjangan perhelatan UVJF.

Sumber Foto: Istimewa

Baca Juga: