KabariNews – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mendukung kebijakan pemerintah menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar di retail modern, termaksud Penanaman Terumbu Karang di Pantai Tenau, Kupang – NTT dan Penanaman Pohon Mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta .

Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo, mengatakan seharusnya pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) benar-benar serius menerapkan kebijakan untuk mengurangi timbunan sampah plastik itu. Hanya saja Kowani kurang setuju jika harga plastik sampah Rp200 Kowani mengusulkan lebih dari itu. “Kalau kita membuat suatu gerakan kita harus benar-benar serius karena ini menangani masalah sampah. Target 2020 Indonesia bebas sampah harus tercapai” kata Giwo.

Kowani mengaku bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah agar anak lebih peduli akan permasalahan sampah. Rasa peduli dan tanggung jawab terhadap penanganan sampah harus ditanamkan sejak dini mengingat sampah memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Belum lagi penimbunan sampah akan menjadi bencana bagi masyarakat. Anak-anak sejak usia dini mereka harus terbiasa dengan perilaku budaya bersih dan sehat dan peduli akan permasalahan sampah.

Selain anak sekolah, Kowani juga mensosialisakan gerakan peduli sampah kepada para ibu rumah tangga. Kowani mengharapkan para ibu rumah tangga mulai saat ini membiasakan diri membawa tas belanjaan ketika akan berbelanja sehingga penimbunan sampah plastik dinilai akan berkurang dengan kesadaran masyarakat itu.

Begitupun dengan Hutan Mangrove di Indonesia sudah mengalami kerusakan. Data dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menyebutkan lebih dari 1 juta hektar hutan telah beralih fungsi, dan rusak.

Ada yang jadi pelabuhan, tambak ikan, perumahan dan berbagai aktivitas manusia lainnya. Giwo bersama Anggota Kowani lainnya menanam 100 pohon mangrove dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Minggu (6/3).

Padahal hutan mangrove kedudukannya sangat penting, dan strategis.”Dengan prosentase hutan mangrove mencapai 25 persen dari total hutan mangrove dunia, menjadikan hutan mangrove Indonesia adalah sumber karbon dunia. Hutan mangrove bisa berfungsi mencegah abrasi, memecah gelombang tsunami, mencegah intrusi, tempat hidup aneka reptil, penghasil kayu, kawasan wisata yang alami dan lainnya.” tutur Giwo.

Untuk itu, Kowani sebagai federasi yang membawahi 86 organisasi perempuan Indonesia berinisiatif terlibat dalam gerakan pelestarian hutan mangrove yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain di kawasan Pantai Indah Kapuk, kegiatan penanaman pohon mangrove juga dilakukan di Bali, dan Cirebon. Harapannya akan semakin banyak perempuan Indonesia yang peduli dengan lingkungan hidup. (1009)