Antin Sambodo menggeluti bidang pembuatan keramik dari tahun 1998. Saat ia belajar keramik dari salah satu maestro keramik Indonesia yaitu Liem Keng Sien. Antin merasa cocok dengan dunia keramik sebagai medianya untuk berkreasi. Sejak saat itu, Antin konsisten menjadi keramikus dengan brandnya Jinjit Pottery sampai sekarang

Kata Jinjit pun digunakannya karena bermakna ingin menggapai sesuatu yang lebih tinggi. Dengan modal awal hanya belasan juta, Antin ini mampu memproduksi berbagai jenis keramik dan menjualnya dengan harga terjangkau.

Jinjit Pottery membuat beragam produk tableware berupa pring, mangkok, mug, kalung untuk beberapa series tersebut. Untuk harga produk dari Jinjit Pottery dibandrol dari Rp. 50 ribu sampai yang ratusan ribu. Produk yang ratusan ribu itu seperti piring kucing karena motif kucing itu digambar Antin satu persatu dan harganya bisa mencapai Rp. 450 ribu.

“Saya buat berbagai macam produk yang bertema antara lain splash, playing with brush dan juga cukup digemari banyak orang itu adalah seri kucing, jadi untuk pecinta kucing itu seneng banget karena saya juga bikin berbagai macam seri, yang kucingnya sendiri, kucing yang bercouple dan juga ada yang pada saat pandemi kemarin saya membuat khusus kucing yang menggunakan masker, “ katanya kepada KABARI

Untuk membuat produk-produk Jinjit Pottery dibutuhkan cara tersendiri dan waktu yang terkadang tidak sebentar. Antin menjelaskan seperti contoh dalam pembuatan produk piring kucing. Untuk pengerjannya awalnya dibentuk dulu piringnya. Produk ini menggunakan teknik meja putar kemudian setelah agak kering digambar. Antin menggambarnya menggunakan jarum, setelah itu menunggu kering untuk dibakar pertama kali di suhu sampai 900 derajat Celsius.

Dua hari kemudian baru dibuka dan kemudian baru diwarnai dengan glasir. Glasirnya itu untuk menggambar detail menggunakan kuas dan untuk mewarnai background bagian yang sudah dikuas tadi lalu ditutup dengan lilin dulu baru dicelup glasir untuk backgroundnya.

Kemudian lanjut ke proses pembakaran yang kedua yang mencapai suhu 1230 derajat celcius.

Produk Jinjit Pottery dapat ditemukan di beberapa market place seperti Moselo, tokopedia, shopee. Selain di marketplace, Jinjit Pottery juga dapat ditemukan di offline store dibeberapa outlet antara lain La Vida Home di Kemang, dia.lo.gue di Kemang, dan M Bloc Market.

Di masa mendatang, wanita berlatar pendidikan di bidang arsitektur berharap pasar untuk Jinjit Pottery dapat lebih luas lagi menjangkau pelanggan. “Inginnya sih Jinjit Pottery itu dapat dikenal sampai luar negeri dan dapat ikut pameran di luar negeri. Begitupun dengan keramik seni saya bisa dikenal luas supaya bisa berkenalan dengan banyak keramikus dunia lainnya dan ikut berpameran bersama mereka disana.”

Artikel ini dapat dilihat di Majalah Digital Kabari Edisi 191

Simak wawancara Kabari bersama Antin Sambodo disini