Nastar merupakan kue yang sangat banyak digemari masyarakat Indonesia dan wajib ada pada saat momen hari raya mulai dari Natal, Idulfitri, hingga tahun baru Imlek. Kue ini biasa disajikan untuk menyambut tamu, maupun keluarga yang berkunjung ke rumah.

Nah, biasa diketahui bentuk kue nastar itu bulat. Namun nastar unik dari House of Kiseki ini bentuknya gepeng. Ya!, bukan tanpa alasan nastar House of Kiseki dibuat berbeda. Pasalnya, Ekawati selaku owner House of Kiseki ingin memiliki nilai tambah yang unik dari nastar yang dibuatnya.

“Saya melihat potensi oleh-oleh bali. Mikir buah tangan yang unik tapi familiar itu apa ya. Nah, terpikir deh nastar karena semua orang hampir kenal dan suka. Hanya kita harus buatnya unik jadi kita gepengkan nastarnya,” kata Elawati kepada KABARI.

Selain dibuat unik, juga membuat pengiriman dan packing jauh lebih aman daripada nastar berbentuk bulat. Kue nastar tersebut memang dibentuk bundar pipih atau gepeng dengan diamter 8 cm.

Ekawati menjelaskan bahwa nastar gepengnya ini sudah ada sejak 2017.

“Kalau untuk tart, spiku dan kue lainnya udah sekitar 15 tahun. Tapi kalau nastar gepeng sendiri ini kira-kira sudah dari 2017 akhir,” ujar Ekawati

Kelebihan nastar gepeng buatan Ekawati adalah pada kualitas bahan, dan menggunakan full butter tanpa margarin, serta rasanya yang pasti enak.

Ada lima varian nastar gepeng yang ditawarkan sejauh ini, yakni original, wijsman, keju, Belgian chocorum dan pikapenng. Dan 1 varian baru yang dibuat yakni Sultana.

Untuk memasarkan naster gepengnya ini, Ekawati menggunakan berbagai strategi bisnis. Pertama tetap melakukan promosi iklan. Kedua adalah pelayanan sepenuh hati ke customer. Eka memenuhi keinginan customer dari segi rasa, harga, kemasan, pengiriman dan lainnya.

“intinya customer terima beres,” tutur Eka. Dan ketiga adalah berani rugi Jika ada customer komplain, sebisa mungkin akan Ekawati ganti bahkan 100% tergantung kasusnya.

Sebagai penggiat usaha kuliner, Eka tekannya wajib bermental baja, berpendirian teguh, tujuan jelas dan sanggup bekerja dibawah tekanan pegawai dan pelanggan.

” Zaman sekarang yang bisa menekan bukan hanya customer saja tetapi pegawai,” tuturnya.

Ekawati punya rencana, jika diizinkan Tuhan dirinya ingin mempunyai pabrik kue sendiri sembari mensejahterakan keluarga dan karyawan.

Sumber foto: Istimewa

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 195

Simak video pilihan Kabari dibawah ini.