Bicara soal twerking, asal muasal tarian ini terbilang sulit dilacak. Selama ini belum ada catatan secara spesifik yang menjelaskan siapa yang mempopulerkan tarian twerking.
Namun, sedikit informasi didapatkan bahwa di Amerika Serikat-lah tarian tersebut kali pertamanya muncul, tepatnya di New Orleans pada tahun 1993. Twerking ditarikan bersama musik bouncing, yang merupakan genre musik yang dipopulerkan oleh rapper lokal, seperti DJ Jubilee dan Mr. DJ. Keduanya bisa dikatakan sebagai orang pertama yang membawakan tarian twerking ke publik.
Tarian ini biasanya melibatkan seseorang (biasanya wanita) yang menari mengikuti musik dengan suara bass yang kuat dengan gerakan memantul ke atas dan ke bawah. Gerakan ini sebagian besar difokuskan pada area pinggul dan bokong.
Twerking lalu menjadi semakin populer sejak akhir tahun 2000. Pada 2001, rapper Missy Elliot merilis single “Get Ur Freak On” dan menjadikannya sebagai salah satu budaya pop pertama yang menyebutkan bahasa twerking ke seluruh dunia. Setelah itu, Nicki Minaj dan Rihanna mulai menampilkan twerk di video musiknya. Hal Ini memicu gelombang populer di seluruh Amerika, dan masuk ke Indonesia.
Di Indonesia, perkembangan tarian Twerking bersemai di kota-kota besar. Namun perkembangannya tidak semasif di Amerika, salah satu hambatannya adalah coach yang kompeten untuk mengajarkan jenis tarian modern ini terbilang minim. “Sejauh ini sih banyak sekali dari mereka yang ikut kelas online karena belum ada kelas ini,” kata Vio Soraya dari FitClub Studio Indonesia kepada KABARI.
Di Malang tempat Vio mengajar Twerking, saat ini banyak sekali peminatnya. FitClub Studio Indonesia sampai-sampai mengadakan 2 kali kelas dalam seminggu. “Bahkan ada dari mereka ada yang masih menambahkan private class di rumah,” tambahnya.
Soraya menjelaskan twerking adalah jenis olahraga antara cardio dan weight lifting yang melibatkan otot besar manusia seperti paha.
“Tapi Twerking is not about workout and sport only. Its a sexy and confident. Karena berbeda dari kelas-kelas cardio dance lainnya.”
Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan Twerking , mulai dari menaikkan massa otot, bisa untuk program menurunkan berat badan dan naik berat badan, membakar lemak lebih banyak. Dapat membentuk tubuh dan menaikkan stamina. Twerking juga bisa dijadikan sebagai referensi posisi dan variasi dalam bercinta, sekaligus menaikkan mood dan menambah rasa bahagia.
Namun untuk melakukan tarian inilah tidak mudah, karena selain teknik akan ada koreografi khusus diakhir kelas. Dibutuhkan waktu 4-6 bulan jika latihan seminggu 2 kali untuk mendapatkan teknik yang benar.
Nah, Vio mengharapkan ke depannya wanita Indonesia semakin percaya diri dan sehat.
“Banyak sekali dari mereka yang awalnya tidak memiliki kepercayaan diri, tidak dekat dekat dengan suami dengan mengikuti kelas ini, mereka makin percaya diri dan deep talk dengan pasangan. Juga harapannya sih semakin membuka pemahaman bahwa ini adalah olahraga yang wajib dicoba, tidak lagi awam dan tabu dilakukan.”
Baca Juga:
- Dechantique Luncurkan Koleksi Casual Deluxe Bertema “Tropical Grace”
- AS Dukung Generasi Muda Dorong Inovasi Maritim Lewat Lokakarya Ekonomi Biru YSEALI di Batam dan Singapura
- Satu Sentuhan untuk Perlindungan Kesehatan, blu Health Protection
- Dalam Trailer Resminya, “Waktu Maghrib 2” Tampilkan Teror dan Ketegangan di Desa Giritirto
- Jeep® Wrangler 4-Door Rubicon, Perpaduan Ikonik antara Desain Legendaris dan Sentuhan Modern