Sebagai sebuah unit usaha, Sanggar Busana Tien Sunarya berhasil bertahan selama puluhan tahun. Tentu, menjaga eksistensi tidak segampang membalikkan tangan. Ada nilai-nilai tertentu yang terus dijaga.

Inka Paramita mempertahankan nilai dari pendiri bisnis Sanggar Busana Tien Sunarya. Sanggar Busana Tien Sunarya dapat bertahan selama puluhan tahun salah satu kuncinya adalah memperlakukan para karyawannya seperti layaknya keluarga. Tak sedikit karyawannya bekerja turun temurun dari yang awalnya masih single, kemudian menikah dan punya anak. Lalu anaknya ikut bekerja di sanggar.

Inka pikir sanggar ini adalah sebuah amanah. Dari dirinya yang tidak mengerti urusan jahit menjahit, usaha jasa jahit sampai mengerti seluk beluknya. Dengan terus memperkerjakan banyak keluarga, Inka ingin pahala sang nenek terus mengalir dengan menghidupi banyak kepala.

“Saya juga bukan apa-apa tanpa adanya team work di Sanggar Busana Tien Sunarya,” tuturnya.

Kepada KABARI, Inka bercerita Sanggar Busana didirikan oleh sang nenek, Tien Sunarya di tahun 1970-an. Saat itu Tien Sunarya belajar kursus menjahit bersama grup les jahitnya. Kemudian mulai mendirikan sanggar busana di daerah Matraman, Jakarta Timur.

“Motivasinya sangat sosial sata itu, Nenek menerima siapapun untuk bekerja kendati tidak bisa menjahit. Benar-benar diajarin dari nol. Menerima jasa jahit saja bayaranya seiklasnya. Usaha berkembang dari mulut ke mulut membuka jasa beskap, kebaya dan lainnya. Nenek meninggal diganti ibu saya, lalu diganti oleh saya,” kata Inka.

Nah, Sanggar Busana Tien Sunarya ini mengalami perkembangan. Dulu hanya menyediakan busana Sunda, sekarang menyewakan busana dari berbagai daerah seperti Jawa, Sumatera , Melayu. Pun dengan sistem marketingnya. Jika dulu promosi mulut ke mulut adalah cara efektif. Sekarang Ika memanfaatkan sosial media, mengadakan kerjasama dengan vendor lainnya dan tidak hanya menerima jahitan saja dan beskp tetapi menerima jasa lainnya juga.

Pun Layanan utama dari Sanggar Busana Tien Sunarya, Ika menjabarkan sanggar ini menerima jahit kebaya, penyewaan baju-baju adat, aksesoris seperti blankon sampai rias pengantin keluarga, jasa MC, upacara adat, dan yang sehubungan dengan itu.

“Sekarang ini penyewean beskap sangat diminati. Selain menyewakan kami juga menerima pembuatan beskap kami dan jahit kebaya,” kata Inka.

Sanggar Busana Tien Sunarya memiliki koleksi beskap yang beragam dan sesuai dnegan pakemnya. Seperti contohnya beskap Jawa dengan pakemnya, Sunda, Sumatera, nasional dengan berbagai macam warna. Bisa dikatakan hampir semua beskap ada, berikut dengan ukuran dari yang kecil sampai ukuran yang bisa disesuaikan. Berikut dengan bahan beskap Sanggar Busana Tien Sunarya yang berkualitas premium dengan harga terjangkau oleh masyarakat dari semua kalangan.

Ke depannya, Inka punya harapan Sanggar Busana Tien Sunarya dapat terus dapat bermanfaat dan membantu mewujudkan keinginan calon pengantin untuk pernikahan yang terbaik.

“ Sambil terus bisa berkerjasama dengan vendor dan memperbanyak karyawan agar semakin lancar pelayannya,” pungkas Inka.

Artikel ini dapat dibaca juga di Majalah Digital Kabari Edisi 193

Baca Juga: