Jika Anda sering melewati daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Belum lama ini ada satu tempat kuliner baru yang mencuri perhatian. Namanya sedikit nyeleneh, Bolekaka. Terpampang tulisan dalam banner besar di atas bangunannya, Pusat Dimsum Indonesia dengan puluhan ribu pelanggan di Tokopedia.

Dengan area parkiran yang luas yang bisa menampung banyak kendaraan baik mobil atau motor, masuk ke dalam Bolekaka, serasa masuk ke dalam supermarket mini dengan item frozen food dimsum yang siap di pick up atau makan langsung di tempat. Ya, Bolekaka menawarkan konsep Food and Beverage (F&B) yang berbeda. Supermarket campur resto dengan signature andalannya berupa makanan dimsum dengan puluhan variannya.

Berawal dari dagang siomay

Cikal bakal Bolekaka  dirintis oleh Muhammad Kautsar. Kautsar mengawali bisnis dimsum tak sengaja. Ia awalnya hendak membantu keuangan keluarga yang saat itu sedang terpuruk. “Ketika saya lulus SMA, kakak-kakak saya baru kuliah. Saya anak terakhir, enggak mungkin saya minta kuliah,” tuturnya.

Ia kemudian terpikir untuk berjualan siomay. Pertama yang dipikirnya saat itu adalah apa yang harus dirinya lakukan. Kebetulan Kautsar sering lewat pasar Jatiasih dan melihat penggilingan siomay. Ia pun mencoba resep pertama yang didapat dari sang ibu dan diuji coba hingga setahun lamanya. Jualan saat itu dilakukan dari bazar ke bazar mulai 2015. Setahun kemudian, yakni pada 2016, Kautsar memutuskan beralih ke dimsum.

Dalam perkembangannya, Kautsar kemudian melihat ada potensi besar di dunia olahan makanan seperti siomay ini. Permintaan dimsum di marketplace cukup tinggi. Kautsar lalu mulai memproduksi dimsum.

“Ketika sudah berjalan ternyata permintaan dimsum ini sangat besar dan antusias masyarakat juga cukup bagus. Dari 2018 kita mulai produksi dimsum sampai di tahun 2020 akhir itu kita produksi sekitar 4 ton perhari. Jadi pertumbuhannya cukup signifikan walaupun dalam kondisi pandemi kita justru tumbuh 2 setengah kali lipat,” kata Kautsar.  Dimsum 49 pun memiliki lebih dari 50 agen dan 4000 reseller yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Berdirinya Bolekaka

Awal 2021 manajemen memutuskan untuk merambah pasar yang end user dan Bolekaka pun berdiri. Nama Bolekaka diambil dari target market dimsum Kautsar yang menyasar anak-anak muda dan Bolekaka adalah bahasa yang sudah umum yang didengar. “Nama Bolekaka itu mudah diingat, gampang diterima dan tersegmentasi ke pasar anak muda,” kata Kautsar.

Dari Dimsum 49 yang awalnya B2B sekarang masuk ke arah end user karena Kautsar mencoba menjawab kebutuhan masyarakat. Ada yang sukanya B2B dimana pelanggan menyajikan dimsum di rumah dan menjadi suguhan saat tamu datang. Ada yang suka makan langsung di tempat dimana dimsum tinggal dipilih dan bisa langsung dimakan. “Jadi kita kombinasikan antara resto dan supermarket.”

Lantas apa yang membedakan dimsum Bolekaka dengan dimsum lainnya? Kautsar menjelaskan kalau dari sisi produk dimsum Bolekaka punya ciri khas yang meety dan juicy dimana dimsum ini teksturnya seperti saat makan ayam karena masih ada potongan-potongan daging ayam, beda halnya dengan dimsum olahan.   

Sementara untuk konsep Bolekaka, umumnya penyajian dimsum disandingkan dengan chinese food, dimsum ini sebenarnya salah satu menu pendamping. Kalau di Bolekaka, Kautsar memadukan antara dimsum dengan produk frozen food lainnya.

“Konsepnya resto dengan supermarket kita kombinasikan karena kita tahu pasar dimsum hari ini sudah berubah yang tadinya dimsum hanya dimakan di resto chinese food sebagai pendamping, sekarang dimsum berubah menjadi makanan suguhan,” tuturnya.

Adapun Dimsum yang dijual di Bolekaka, mulai dari dimsum Golden King, Dimsum Mix dengan aneka toping seperti toping ayam, udang jamur, lalu ada Dimsum Crispy, dimsum rambutan, Lumpia Nori, Bakpao dengan beragam jenis isinya dan banyak lagi.

“Kalau untuk signature dimsumnya ada dimsum Golden King, Dimsum Lumpia Nori dan Dimsum Mix. Citarasanya unik karena kita mengombinasikan dimsum tersebut dengan tekstur yang meety dan juicy ditambah kita kasih sedikit rempah untuk lumpi nori dan ini yang buat dimsum itu jadi enak rasanya,” kata Kautsar.

Sementara untuk signature minumannya, Bolekaka memiliki minuman teh Rosella. Minuman segar dan sangat cocok mendampingi dimsum. Teh Rosella punya cita rasa yang segar, asam ditambah ada gula jadi manis, cocok sangat mendampingi saat makan dimsum.

Rencana kedepan

Di tahun 2022 Bolekaka mulai terbuka dengan kemitraan. Hanya mungkin di tahun pertama cakupannya sekitar Jabodetabek terlebih dahulu. Kata Kautsar, tim manajemen sudah sepakat untuk melebarkan sayap dengan menggunakan kemitraan. Target sampai akhir tahun ini, Bolekaka akan melihat cash flow, laba rugi untuk dijadikan tolak ukur untuk bisa memberikan gambaran ke calon mitra.

Bolekaka akan ada penambahan varian di tahun depan. Penambahan varian sudah disiapkan sambil menunggu timing yang tepat. “Kalau seandainya kita sajikan semuanya nantinya takut ada titik jenuh dari masyarakat. Kedepannya kita akan rutin rilis satu bulan sekali produk baru,” pungkas Kautsar. 

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :