Mempunyai rumah adalah dambaan bagi sebagian besar masyarakat. Jamak diketahui memiliki rumah tidak semudah membalikkan tangan. Pasalnya, ada harga yang harus dibayar untuk sebuah rumah impian. Harganya pun terbilang tidak semurah harga sekantong kacang yang dijual di pinggiran jalan.

Namun Tante Bestie sapaan populer dari CEO PT. Konsumen Perumahan Nasional (Koperumnas) punya solusi nyata bagi mereka berpenghasilan rendah yang ingin memiliki rumah. Syarat punya rumah cukuplah mudah, yaitu hanya perlu KTP dan nafas!.

Ya! dua hal itu dipertegas olehnya saat berbincang dengan KABARI beberapa waktu lalu.

“Untuk memiliki rumah melalui Koperumnas syaratnya sangat mudah, cukup KTP dan nafas saja. Kita tidak minta DP, slip gaji dan lainnya,” tuturnya.

Tante Bestie mengatakan tujuan Koperumnas itu sederhana saja ingin membangun rumah atau hunian untuk masyarakat yang masuk dalam kategori tidak mampu atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bahkan tunanetra, janda dan TKW/ TKI. Koperumnas mengambil peran dalam membantu mereka memiliki rumah.

Konsumen hanya harus membayar angsuran pertama. Nominalnya cukup terjangkau, Rp. 50 ribu setiap harinya atau Rp. 1.5 juta sebulan. Terlebih dahulu konsumen harus daftar online, melalui aplikasi bernama Koperumnas, lengkapi data, cantumkan nomor ahli waris dan pilih lokasi yang diinginkan di seluruh Indonesia. Untuk tenornya selama 16 tahun. Bayar angsuran pertama dan di tahun ketiga akan mendapatkan rumahnya sampai tahun kelima.

Tante Bestie menjelaskan Koperumnas adalah developer berbasis syariah. Tidak ada denda dalam artian harga flat selama 16 tahun satu harga. Dan tidak dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga.

Untuk para konsumen, Koperumnas tidak melakukan ada seleksi. 

“Seleksinya itu seleksi alam selama tiga tahun. Intinya kalau mereka tidak bertahan, mereka bisa take over yang mau melanjutkan. Jikapun kalau ada meninggal tinggal diteruskan ke ahli waris, diterusin atau dijual. Kalau dijual kami menghitung uang yang masuk ke kami. Misalnya 200 juta dia masuk 50 juta, kami hanya mengambil 150 juta,” tambahnya.

Berjalan selama lima tahun, sejuah ini antusiame masyrakat sudah ribuan yang daftar utuk mendapatkan rumah. Tante Bestie bilang Koperumnas tidak pakai dana bank dan dana pihak ketiga. Koperumnas murni gotong royong dan tidak ada bantuan dari pemerinah.

“Kita developer mandiri, rumah yang ditawarkan hanya satu tipe 36 dengan dua kamar, posisinya konsumen tinggal terima beres, tidak perlu renovasi dan konsep rumahnya pun tahan gempa,” katanya.

Koperumnas bisa membangun dengan tiga kebaikan. Yang pertama membangun dari tanah yang dicicil lima tahun oleh pemilik tanah. Biasanya developer membeli tanah. DP terus sertifikatnya dijaminkan di bank, Koperumnas tidak. Dengan kontrakor, cicil selama tiga tahun. Ketiga, konsumen mau menunggu selama tiga tahun.

Ada strategi di pasar yang developer lainnya tidak bisa lakukan, Koperumnas sudah memiliki RAB-nya sendiri. Sertifikat rumah dapat diambil setelah lunas dan sertifikat itu ada di safe deposit box, Koperumnas tidak jaminkan ke pihak lain atau gadaikan.

Tante Bestie mengatakan walaupun banyak orang yang tidak percaya. Dirinya selalu memberikan bukti yang nyata yang selalu dishare di sosial medianya. Para konsumen tidak perlu datang ke kantor dan hampir 80 persen tidak pernah melihat lokasi rumahnya karena percaya dengan Koperumnas.

“Kalau banyak yang sudah terima kunci tidak ada yang skeptis lagi dengan kami,” tuturnya pemilik nama Diah Kusuma Putri Muda ini.

Rencananya, Koperumnas ingin merambah 514 kabupaten se-Indonesia sembari fokus jualan secara online atau non konvensional.

Harapan Tante Bestie, program ini bisa dilirik oleh pemerintah karena apa yang dilakukan olehnya adalah protomodel yang sudah berjalan, tidak lagi berupa teori dan konsep apalagi omong kosong karena sudah lima tahun berjalan.


“Semoga ada Capres yang bisa mensupport program saya. Karena banyak masyarakat yang ingin punya rumah sendiri,” pungkasnya.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: