San Francisco: (415) 213-7323, Los Angeles (La Habra): (562) 383-2100

World Dance Festival Solo

Kota Solo menggelar World Dance Festival “Solo Menari 24 Jam” untuk merespon Hari Tari Sedunia pada hari Minggu sampai hari Senin (29-30/4). Gelaran ini adalah agenda Tahunan kota Solo yang diikuti ribuan penari dari Indonesia maupun mancanegara. World Dance Festival ini dibuka pada Minggu pukul 06.00 di dua tempat yaitu di Loji Gandrung (Rumah Dinas Walikota Solo) oleh wakil Walikota Solo FX Rudiyanto dan di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo oleh Rektor ISI Solo. Pembukaan ini diikuti oleh k...

Read more

Mengolah Keselarasan

Berbicara Bali mungkin akan selalu tentang keindahan dan keselarasan. Bukan saja alam, tapi juga keindahan rasa, suasana dan semangatnya. Kali ini, keindahan dan keselarasan juga menjadi nyawa bagi kegiatan yang memadukan yoga, keindahan tari dan musik bertaraf internasional yang bernama Bali Spirit Festival. Tahun ini Bali Spirit Festival memasuki tahun ke 5. Berlangsung dari 8 Maret sampai 1 April 2012 di Purnati Center, Batuan, Ubud Bali. Lokasi festival ini memenuhi syarat karena ...

Read more

‘Semut Hitam Semut Merah’ karya Titiek Puspa

Siapa tak kenal dengan artis serba bisa Titiek Puspa? Penyanyi, pencipta lagu sekaligus sutradara yang sejak tahun 1970-an ini punya banyak karya, mulai dari menciptakan ratusan lagu terkenal sampai drama musikal. Meski usianya sudah tidak lagi muda, tapi karya-karyanya masih banyak digemari. Dalam waktu dekat ini rencana Titiek akan menghadirkan drama musikal berjudul ‘Semut Merah Semut Hitam’. Titiek menghadirkan ‘semut’ dalam drama musikalnya tak lain ingin menularkan sifat disiplin ...

Read more

Kedungwuni, Pusat Batik Tionghoa Peranakan

Daerah pesisir utara Jawa, dari Pekalongan sampai Lasem (Rembang, tak lepas dari berkembangnya batik dengan pengaruh Tionghoa dan Belanda yang amat kental. Bila bicara soal batik, motif Hokokai dan Buketan yang sangat indah itu, Pekalongan-lah tempatnya. Lokasi pusat batik tulis Tionghoa Peranakan itu berada di kecamatan Kedungwuni. Dapat ditempuh selama 30 menit dari pusat kota Pekalongan. Sejak awal tahun 1900-an, kota kecil ini merupakan lokasi penduduk keturunan Tionghoa. Oey Soe Tjoen, The...

Read more

Sie Jin Kwie di Negeri Sihir, Karya Terbaru Teater Koma

Setelah menampilkan Antigoneo Oktober tahun lalu, Teater Koma kembali menampilkan pertunjukan ke 126 untuk memperingati ulang tahunnya yang ke 35. Teater Legendaris itu menampilkan Sie Jin Kwie di Negeri Sihir yaitu kisah Jendral Besar Sie Jin Kwie berlatar belakang dinasti Tang pada abad 7. Ada tiga tokoh utama; Rangga Riantiarno berperan sebagai Sie Jin Kwie. Dua tokoh utama lain yang ditakdirkan menjadi suami-isteri namun sulit untuk bersatu adalah Hwan Li Hoa (musuh dari pasukan T...

Read more

K-Video: Sensasi Durian Bakar Ala Suku Dayak

Anda suka makan durian? Hmm nampaknya ada satu lagi jenis durian olahan yang perlu Anda coba. Tidak perlu tambahan bahan, hanya dibutuhkan bara api dan tungku pembakaran saja. Ya karena dibakar maka durian ini dinamakan durian bakar. Durian bakar rasanya lebih manis dari durian buah. Aromanya pun tidak menyengat karena proses pembakaran, tapi jangan salah, rasanya tidak kalah durian yang diolah maupun durian buah. Sebagai cemilan buah, durian bakar enak disajikan dalam keadaan panas...

Read more

Teater Koma pentaskan ‘Sie Jin Kwie di Negeri Sihir’

Memperingati hari jadi ke-35 tahun, Teater Koma menggelar sebuah pentas berlakon "Sie Jin Kwie 3: Sie Jin Kwie di Negeri Sihir". Pementasan ke-126 ini akan berlangsung dari tanggal 1 - 31 Maret 2012 pukul 19.30 setiap hari kecuali hari Senin, di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Cerita Sie Jin Kwie merupakan lanjutan dari karya Sie Jin Kwie (2010), Sie Jin Kwie 2: Kena Fitnah (2011). Selain itu, Nano Riantiarno menyadur roman karya Tiokengjian dan Lokoanchung itu sekaligu...

Read more

Warna Pita Maha Ubud di lukisan Padangtegal Terkini

Bagi Bali, Ubud bagai bilik kecil dari sebuah jantung. Satu ruang kecil yang penting dan hidup. Karena dari sana, pelukis besar dan terkenal, pernah ada. Sejak tahun 1932 di wilayah banjar (desa) Padangtegal-Ubud pernah ada sejumlah seniman lokal dan asing, seperti Walter Spies, Rudolf Bonnet, Arie Smith, Antonio Blanco, Tjokorda Gede Agung Sukawati dan Hans Snell. Mereka mendirikan sanggar seni Pita Maha di Padangtegal. Awal Februari lalu, sejumlah karya seniman asal Desa Padangteg...

Read more