Catherine Wong menjadi salah satu desainer  Indonesia yang peduli terhadap mereka yang memiliki keterbatasan atau disabilitas. Bentuk kepeduliannya diwujudkan dalam sebuah karya busana pengantin cantik nan unik.

Unik, karena busana itu dikombinasikan dengan huruf braille dan dipertunjukkan pada perayaan HUT Anarav ke-11 tahun yang dihelat di Studio XXI Tunjungan Plasa Surabaya beberapa waktu lalu.

Desain Catherine ini terinspirasi dari kliennya yang memiliki keterbatasan dan akan melangsungkan pernikahan.  Dia menjelaskan konsep perayaan hari jadi Anarav adalah konsep sosial. Dia mengajak seluruh vendor yang telah bekerjasama dengannya nonton bareng film t yang menceritakan keterbatasan seseorang.

 “Intinya kita ingin menyampaikan misi dan misi yang kita garap sambil menonton film, temen-teman disablitas mampu melakukan apa saja, terkadang kan mereka dipandang sebelah mata,” tuturnya kepada KABARI. “Jadi ceritanya ada klien mau menikah, kebetulan dua-duanya disabilitas. Dari situ terinspirasi buat busana pengantin buat dia,” ungkapnya.

Catherine Wong

Dan membutuhkan waktu satu bulan untuk proses pembuatannya.  Catherine Wong bersama para assisten mempelajari huruf braille, dan memikirkan konsep baju pengantin yang dikombinasi dengan huruf braile.

Jadilah baju pengantin untuk akad menikah berwarna putih dengan full payet mutiara dan kombinasi selendang yang dipadu dengan braile dan sentuhan mutira dengan tulisan. Catherine ingin kedua mempelai merasakan kebahagiaan di hari pernikahanya.

Nantinya Catherine tidak akan berhenti sampai disini saja membuat busana untuk disabilitas. Desainer dua anak ini akan kembali membuat jika memang ada konsumen yang berkebutuhan khusus ingin menggunakan baju pengantin desain miliknya.

“Kebetulannya yang kita masukin saat itu adalah  huruf braille karena klien adalah tunanetra. Kedepannya kita ada rencana untuk membuatkan busana untuk disabilitas yang akan diseusuikan dengan klien disabilitas kita, ”katanya.

Menjadi desainer

Menapaki karir menjadi desainer bukan jalan yang mudah bagi Catherine. Sejak awal keluarga Catherine sudah tidak sejalan dengan apa yang dia inginkan. Tapi Catherine maju terus dan menimba ilmu fashion desainer di Arva.

Ketika belajar di Arva, ia mengikuti lomba membuat desain baju yang hadiahnya adalah beasiswa di sekolah fashion Esmod. Catherine pun berhasil mendapatkan bea siswa dan mendapat kesempatan sekolah fashion di Esmod.

Lulus dari Esmod, Catherine kemudian bekerja disebuah fashion desainer di Bali selama beberapa tahun hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk mendirikan Anarav.

Catherine Wong

Tak disangka banyak apresiasi yang didapatkannya. “Banyak yang suka dan nyaman menggunakan karya saya  dan bisa eksis hingga 11 tahun ini, ”tuturnya. “ Oh iya, saya suka mendesain baju pengantin karena suka menyiapkan sesuatu yang cantik yang bisa membuat orang bahagia dan bermakna terlebih di saat hari pernikahan.”

Catherine mengatakan busana wedding Anarev mengedepankan perfection, beauty, detail dan ornamen seperti kristal tetapi dengan warna perpaduan yang kalem dan senada.  

Tak sedikit selebritas Indonesia telah menggunakan jasanya hingga saat ini, mulai dari Via Vallen hingga Luthfi Agizal. Pernah juga busananya dipakai di acara mantu Khofifah Indar Parawansa. Selain itu ada Danang Pradana, Karina Nadila dan masih banyak lagi.

Perihal rencana ke depan, Anarav akan buka cabang di Jakarta dan membuat koleksi busana ready to wear Anarav. “Banyak yang request ke Anarev untuk membuat baju yang dapat digunakan sehari-hari, semoga akan terlaksana.”

Simak video pilihan Kabari dibawah ini