Sepertinya buah jatuh tak jauh dari pohonnya dialami oleh fashion designer ternama Indonesia, Leny Rafael. Pasalnya, buah hati Leny bernama Syanala Kania Salsabila Prayogi bakalan mengikuti jejak ibunya menjadi seorang perancang busana.

Ya! bakat sang anak, kata Lenny, mulai suka menggambar waktu usianya baru 2 tahun. Nanas Kitting sapaan akrabnya sudah senang memegang alat tulis, kertas, mengikuti Leny membuat desain baju.

“Malah kadang alat kosmetik saya jadi media untuk menggambar, jadi awalnya anak ini ada bakat karena usia balita sudah mengenal dunia fashion karena saya sering ajak ke toko kain, toko pernak pernik renda hingga payet, jadi dia sudah terbiasa dengan dunia saya, fashion,” kata Leny.

Perkembangan Nanas pun semakin pesat hingga di usia 9 tahun dia sudah bisa membuat desain baju.

Nanas sudah mengetahui bagaimana cara membuat baju yang nyaman dan simple, dari cara pemilihan bahan harus yang nyaman, cutingnya, kemudian untuk pemasangan aplikasinya, sampai pemilihan warna.

Untuk model desainnya Nanas suka mendesain baju longdress. Alasannya, anak seusia Nanas lagi banyak aktifitas jadi nyaman menggunakan baju yang  longdress  untuk lebih banyak bergerak.

“Intinya sesuai dengan usianya itu dan mungkin untuk kesehariannya dia bisa untuk les bisa buat ke mall dan bajunya memang dipakai untuk anak – anak yang mereka bisa lari-larian atau bebas beraktifitas dengan nyaman, yang pasti dia memikirkan kenyamanan,” tambahnya.

Leny bercerita, Nanas mulai sibuk dengan idenya mendesain baju saat dirinya sedang santai di rumah.

Leny tidak bisa memakskan anaknya harus membuat desain karena aktifitas di sekolahnya sudah padat jadi dirinya tetap menomor satukan Nanas untuk sekolah.

“Jadi kalau dia sudah pulang sekolah sudah sore pas acara santai kalau saya lagi kerja tiba – tiba dia ambil kertas, pensil dan mulai gambar – gambar desain sendiri, (“Bu..aku mau bikin baju seperti ini, “) pokoknya sesantainya dia mau gambar,” tutur Leny.

Oh iya, Nanas belajar desain secara otodidak. Anaknya sering menggambar bahkan memadukan warna – warna yang dipilihnya sendiri.

Leny tetap akan memfokuskan pada pendidikan sekolah formal dan sekolah fashion untuk anak- anak supaya Nanas semakin bertambah pengetahuannya.

Leny saat ini sedang memikirkan bagaimana membentuk brand Nanas yang baik buat anaknya sesuai kemauan desain sang anak. Sudah ada beberapa koleksi yang buat anak – anak dari Leny dari hasil desain Nanas, dari mulai cutting, warna hingga pemilihan bahan.

“Nanas mendesain sesuai dengan perjalanan usianya. Jadi brand itu tumbuh juga sesuai dengan usianya. Kita sebagai orang tua dan kebetulan saya juga di dunia fashion dan menjalankan bisnis fashion sudah lama ingin ada brand yang buat Nanas sesuai dengan tumbuh kembang seiring usia dan marketnya,” imbuhnya.

Harapan Leny, Nanas dapat terus berkarya sesuai dengan minat dan bakat entah nanti di perjalanannya dia sudah remaja masih meneruskan hal ini atau tidak.

“Tetap sekarang ini sekolah nomor satu, dunia dia sebagai hobi menjadi suatu rutinitas yang dikemudian hari bisa menghasilkan, tetap nomor satu adalah sekolah.”

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 196

Simak video wawancara Kabari bersama Leny Rafael dibawah ini.