Natal telah tiba. Saatnya berkumpul dengan keluarga dan merayakan bersama. Saling mengungkapkan rasa sayang dengan menyiapkan hadiah, menghias pohon Natal, mendekorasi halaman rumah dengan kerlipan lampu hias, serta menghadiri misa Natal. Tentunya tradisi ini tak hanya muncul begitu saja. Ada cerita di baliknya.

Pohon dan Bunga Natal

Hari Thanksgiving seperti penanda musim liburan dan dimulainya orang-orang mendekorasi rumah untuk menyambut Natal. Entah mulai kapan tepatnya kebiasaan ini terjadi di Amerika. Tapi tradisi memasang pohon Natal sendiri dimulai pada abad 16. Menurut Wikipedia, yang pertama memasang dan mendekor adalah penduduk di Jerman. Saat mereka berpindah ke negara lain, tradisi itu dibawa serta sehingga makin menyebar. Di Pennsylvania, orang Jerman yang datang dan pertama kali memajang pohon Natal pada tahun 1830-an. Pohon Natal juga diambil dari jenis pohon Evergreen atau yang kita sebut cemara. Alasannya karena pohon ini tak mengenal musim dan daunnya tidak rontok di musim dingin. Inilah yang dijadikan simbol sebagai kehidupan yang kekal. Saat ini salah satu pohon Natal terbesar di Amerika adalah di Rockefeller Center, New York.

Selain pohon cemara, bunga Poinsettia juga dikenal sebagai bunga Natal. Bunga ini berasal dari Meksiko. Menurut cerita, dahulu kala ada seorang anak di Meksiko mengumpulkan rumput liar untuk dibawa ke gereja dan terjadilah keajaiban Natal, rumput itu berubah menjadi bunga indah berwarna merah dan hijau. Bunga yang kemudian dinamakan Poinsettia ini menjadi simbol kesucian. Nama Poinsettia diambil dari nama dubes Amerika pertama di Meksiko, Joel Roberts Poinsett, yang merupakan ahli botani dan memperkenalkan bunga ini ke Amerika pada tahun 1825.

Santa Claus dan Reindeer

Santa Claus berasal dari nama St. Nicholas, seorang uskup yang tinggal di Myra yang sekarang adalah Turki pada abad keempat Masehi. St. Nicholas ini sangat dermawan dan selalu memberikan bantuan pada orang-orang yang membutuhkan serta sangat mencintai dan melindungi anak-anak. Setelah beliau meninggal, banyak cerita beredar yang kemudian menjadi legenda sampai sekarang. St. Nicholas menjadi Sinterklas dalam bahasa Belanda dan menjadi Santa Claus dalam bahasa Inggris.

Ceritanya Santa Claus selalu memberikan hadiah pada anak-anak yang baik, sedangkan pada anak-anak yang nakal, beliau akan memberikan potongan batubara yang dimasukkan ke dalam stocking yang digantungkan di dekat perapian. Santa Claus membagikan hadiah dengan terbang menaiki kereta luncur yang ditarik oleh rusa Rudolph yang berkidung merah dengan dibantu rusa-rusa lainnya. Yaitu Blitzen, Cupid, Comet, Dancer, Dasher, Dunder, Prancer dan Vixen. Anak-anak menyambutnya dengan memberikan hadiah pula untuk Santa Claus, yaitu sepiring cookies dan segelas susu di dalam rumah. Sebagai tanda terima kasih.

Natal Belum Lengkap

Natal rasanya belum lengkap tanpa permen berbentuk tongkat warna merah putih, Candy Cane. Ini bukan permen biasa tapi memiliki arti tersendiri. Sebagian mengartikan Candy Cane sebagai lambang tongkat yang dipakai oleh Yesus dan sebagian mengartikan sebagai huruf J yang mengingatkan nama Jesus. Sedangkan warna putih merupakan warna kesucian dan warna merah melambangkan warna darah. Selain Candy Cane, juga bintang yang biasanya diletakkan di atas pohon Natal dan kerlip lampu hias. Bintang menjadi lambang bintang pertama di Betlehem yang bersinar di hari kelahiran Yesus dan warna-warni lampu merupakan penerang dunia yang memberikan sinar harapan. Penerang setelah melewati zaman kegelapan.

Bulan Desember akan diwarnai dengan berkumandangnya lagu-lagu Natal. Silent Night merupakan lagu Natal yang paling banyak direkam dalam sejarah dengan lebih dari 700-an versi yang berbeda yang dilindungi oleh hak cipta sejak tahun 1978. Lagu All I Want For Christmas yang dicipta dan dinyanyikan oleh Mariah Carey merupakan lagu paling populer sejak dirilis di tahun 1994 sampai sekarang. Lagu-lagu Natal lainnya yang populer, White Christmas, Winter Wonderland, Rudolph the Red-Nosed Reindeer dan I’ll Be Home for Christmas.

Salah satu tradisi lagi adalah berbagi hadiah di hari Natal. Berbagi hadiah ini merupakan lambang cinta kasih kepada yang kita sayangi, bukan hanya pada keluarga, tapi kita juga berbagi kasih pada mereka yang kurang mampu. Menyumbangkan uang, menyumbangkan mainan, bahkan berbagi kue Natal merupakan tradisi agar semua orang bersuka cita di hari Natal. Tahukah hadiah Natal terbesar dalam sejarah? Patung Liberty yang diberikan oleh Perancis sebagai hadiah Natal untuk Amerika Serikat di tahun 1886. (Foto: dok.ist)