Proklamasi Catering merupakan usaha keluarga yang sudah berdiri puluhan tahun di Jakarta. Katering yang berlokasi di Jalan Proklamasi, Menteng,  ini tetap konsisten dari waktu ke waktu menyuguhkan sajian terbaiknya kepada para konsumen yang datang dari berbagai kalangan. 

Beberapa waktu lalu KABARI berkesempatan melakukan wawancara dengan Gilang Wicaksono. Gilang kebetulan adalah penerus bisnis  sekaligus Chef Proklamasi Catering dan  generasi ketiga dari usaha Katering yang mengemban peran dan tugas untuk mengembangkan bisnis Proklamasi Catering.   

Kami berbincang singkat perihal Proklamasi Catering dan dirinya yang merupakan chef di tempat ini. Berikut petikan wawancara KABARI dengan Gilang.

Apa yang membuat Anda tertarik menjadi chef?

Sebenernya dulu mungkin dari kecil melihat keluarga nenek dan orang tua sudah  berjualan makanan, jadi saya biasa melihat dapur dan ingin coba aja sih sebenarnya. Memang banyak perjalanan namun pada akhirnya yang membuat nyaman adalah menjadi  seorang chef.

Apa yang dilihat profesi dari seorang chef?

Sebenarnya seorang chef itu adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan permintaan orang, jadi orang minta makanan apa kita bisa berikan dan kita harus bagaimana bisa mengajak dan memimpin orang-orang yang masak bersama kita soalnya kita tidak mungkin bisa sendiri, banyak mungkin belasan bahkan puluhan orang yang bekerjasama dengan kita untuk bisa membuat makanan yang bisa disajikan dengan baik.

Belajar dari mana untuk menjadi chef? Dalam proses belajar butuh berapa lama?

Saya belajar disekolahkan  sama orang tua tetapi bisa dibilang banyak juga yang pelajaran itu datang dari lapangan, saya disekolahkan di sekolah masak pada waktu itu kurang lebih tiga tahun.

Spesifikasinya lebih kepada makanan seperti apa?

Pas sekolah masak saya lebih ke manajemen memasak, jadi tidak spesifik ke makanan apa tetapi ke manajemennya, tetapi pas kebetulan saya masaknya di Kanada jadi kita lebih ke Western, tetapi bukan masalah yang gimana soalnya kan bagaimana kita memanage makanan itu sendiri. Tetapi kalau makanan di Indonesia cara memanagenya dengan baik.

Bagaimana jenis makanan yang menjadi favorit sendiri?

Jenis makanan favorit sebenarnya banyak. Saya suka makanan Indonesia yang makanan yang standar atau makanan sehari-hari misalnya hanya telor saja atau nasi, dan makanan lainnya.

Apa masakan yang menurut Anda penuh tantangan saat membuatnya?

Makanan yang penuh tantangan untuk katering saya yang masakan Indonesia,  tantangan itu bagaimana kita menyamakan bumbu dan bagaimana bumbu itu tetap sama rasanya dan yang tersulit adalah menurut saya itu garam, jadi bagaimana asin itu tetap sama.

Masakan apa yang paling susah yang pernah di buat?

Makanan yang paling susah sebenarnya kalau permintaannya macam-macam jadi bagaimana variasi makanan itu yang membuat susah sih jadi bukan tipe makanan tetapi variasi permintaan. Itu yang menjadi tantangannya sendiri.

Filosofi atau motto hidup dari seorang  chef? Dan apa rencana kedepannya?

Filosofinya tetap belajar dan tahu kekurangan kita. Kadang  orang yang sukses itu tahu kekurangannya dan mau memperbaiki. Rencana ke depan, saya ingin terus mengembangkan katering ini, memperbesar  dan berusaha untuk menambah cabang-cabang di tempat lain.

Berikut wawawancara KABARI dengan Gilang Wicaksono