Dr. Irene Hongdyanto, M.Biomed, menjelaskan mengenai prosedur double eyelid, salah satu tindakan medis non-invasif yang saat ini semakin populer di kalangan masyarakat.
Double eyelid adalah teknik di mana benang dimasukkan ke dalam kulit dengan tujuan menciptakan garis lipatan mata.
“Yang membuat garis lipatan mata itu adalah benang yang dimasukkan. Berbeda dengan operasi yang melibatkan proses pemotongan kulit dan jahitan di luar kulit, double eyelid hanya melibatkan pemasukan benang ke dalam kulit tanpa sayatan,” jelas Dr. Irene.
Sebagai seorang dokter yang awalnya berprofesi sebagai dokter umum dan melanjutkan studi S2 di bidang anti-aging, Dr. Irene kini mengkhususkan diri pada prosedur eyelid, termasuk dalam bidang kecantikan.
Menurutnya, mayoritas pasien yang melakukan double eyelid adalah mereka yang berusia 20 hingga 40 tahun.
“Namun, beberapa pasien berusia 50 tahun juga ada, meski tidak banyak. Untuk pasien yang sudah lanjut usia dengan elastisitas kulit yang menurun, biasanya saya sarankan untuk melakukan operasi,” tambahnya.
Salah satu keunggulan dari operasi eyelid adalah sifatnya yang permanen, sedangkan double eyelid bersifat sementara dan tergantung pada elastisitas kulit.
“Jika kulit sudah kendur, biasanya harus dilakukan operasi plastik. Setiap prosedur pasti ada waktu pemulihannya, termasuk double eyelid. Setelah sulam lipatan mata, mata akan bengkak selama satu hingga dua minggu dan memar bisa bertahan hingga empat minggu. Proses ini akan sembuh dengan sendirinya, dan kami akan membantu dengan kompres agar bengkak dan memar cepat hilang. Hasil akhirnya biasanya terlihat setelah satu bulan,” kata Dr. Irene.
Menurut Dr. Irene, tidak ada wajah yang sepenuhnya simetris, termasuk mata.
“Kami berusaha membuat hasil yang sepresisi mungkin. Sulam lipatan mata ada garansinya, jika hasilnya tidak sesuai, pasien bisa kembali lagi. Baik itu sulam lipatan mata atau operasi, tidak ada yang permanen karena kulit mengalami penuaan. Garis benang akan tetap terbentuk tetapi semakin lama akan mengecil,” jelasnya.
Proses sulam lipatan mata sendiri hanya memakan waktu 15 hingga 30 menit, namun keseluruhan proses termasuk anestesi, desain, dan pembuatan eyelid memakan waktu 1-2 jam per pasien. Sebelum melakukan prosedur double eyelid, pasien disarankan untuk menghindari obat pengencer darah, alkohol, kafein, teh, dan kopi sekitar empat hari sebelum tindakan.
“Setiap pasien memiliki metabolisme yang berbeda, jadi waktu pemulihan juga bervariasi. Penting untuk mengikuti anjuran dokter sebelum dan sesudah prosedur untuk hasil yang optimal,” tutup Dr. Irene.
Dengan semakin banyaknya pilihan prosedur kecantikan yang tersedia, penting bagi pasien untuk memilih metode yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka.
Double eyelid menawarkan alternatif bagi mereka yang ingin memiliki lipatan mata tanpa harus menjalani operasi invasif.
Sumber foto: cottonbro studio / Pexels.com
Baca Juga
- dr. Widya Rahayu Arini Putri Ajak Perempuan Indonesia Teruskan Semangat Kartini
- Anime Festival Asia Akan Hadir Kembali di Jakarta
- Rimigy Rihasalay: Semangat Kartini Hidup dalam Setiap Rancangan dan Langkah Perempuan Indonesia
- Perempuan dalam Industri Konstruksi sebagai Wujudkan Semangat Kartini Modern
- Lady Vien: Semangat Kartini Hidup dalam Perempuan Masa Kini yang Mandiri, Tangguh, dan Menginspirasi