Gabriella Vania Couture (GV), brand busana asal Indonesia yang didirikan oleh desainer Gabriella Praditha, bersiap menggelar fashion show tunggal di Fuzhou, China.
Acara bertajuk “Golden Lotus” ini dijadwalkan berlangsung pada 14 Desember 2024 dan akan menampilkan lebih dari 20 koleksi cheongsam modern yang mencerminkan perpaduan budaya dan inovasi desain khas GV.
Kesempatan besar ini bermula dari undangan Forus Bridal, bridal ternama di China yang juga menjadi agen eksklusif GV di negara tersebut.
Gabriella menjelaskan, “Awalnya saya diundang oleh Forus Bridal, yang telah mendistribusikan koleksi cheongsam GV ke kota besar seperti Shanghai, Beijing, Guangzhou, dan Fuzhou. Karena tingginya minat masyarakat China terhadap koleksi kami, Forus Bridal mendukung penuh fashion show ini.”
Gabriella mengungkapkan rasa bangganya dapat membawa nama Indonesia di ajang internasional ini.
“Cheongsam adalah busana tradisional China, namun justru banyak masyarakat China yang memilih koleksi cheongsam rancangan desainer Indonesia. Ini adalah prestasi besar bagi saya dan tentunya bagi bangsa Indonesia,” tuturnya.
Koleksi “Golden Lotus” yang Elegan dan Feminin
Mengusung tema “Golden Lotus”, koleksi GV terinspirasi dari simbol keanggunan dalam budaya dinasti China. Koleksi ini menggabungkan elemen tradisional cheongsam dengan sentuhan modern, menciptakan busana yang elegan dan relevan bagi perempuan masa kini.
“Kami membawa karya couture dengan detail ornamen, bordir, dan payet yang sangat spesial. Saya bersyukur ini adalah fashion show tunggal, yang merupakan privilege bagi seorang desainer,” ungkap Gabriella.
Busana GV dikenal dengan ciri khas ornamen 3D, bordir handmade, dan permainan warna yang memukau. Cutting khas GV juga dirancang untuk menonjolkan siluet tubuh perempuan agar terlihat lebih ramping, dengan finishing berkualitas tinggi.
Proses pengerjaan koleksi ini membutuhkan waktu hingga lima bulan karena semua detail dikerjakan secara manual.
Gabriella menambahkan, “Semakin kompleks desainnya, seperti ekor panjang atau jubah besar yang penuh bordir dan payet, semakin lama waktu pengerjaannya.”
Mendunia, Termasuk di Amerika Serikat
Cheongsam rancangan Gabriella telah menarik perhatian pasar internasional, termasuk Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Serikat. Menurut Gabriella, permintaan dari Amerika cukup tinggi, terutama karena tren pernikahan campuran.
“Banyak pasangan di Amerika, baik keturunan Tionghoa maupun berdarah campuran, menyukai desain kami. Mereka ingin unsur oriental dalam gaun mereka, tetapi dengan tampilan modern,” jelas Gabriella.
Untuk memenuhi permintaan ini, GV menciptakan cheongsam modern dengan detail seperti cutting backless, slit, lengan bubble, serta ornamen 3D berbentuk bunga, burung, hingga rumah.
Gabriella memastikan desainnya tetap mempertahankan esensi budaya Tionghoa sambil memberikan sentuhan kontemporer yang segar.
Gabriella berharap fashion show ini dapat semakin mengenalkan karya GV ke kancah internasional.
“Saya ingin busana seperti cheongsam dapat terus berkembang dengan inovasi, sehingga bisa dikenal lebih luas di seluruh dunia,” tutupnya.
Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 207