Sri Irianingsih dan Sri Rossyati atau yang biasa dikenal sebagai ibu guru kembar tak hentinya mengedukasi anak didik dengan pelajaran yang bermanfaat.  Pelajaran yang mungkin kelak nanti akan berguna bagi para muridnya.

Bertempat di Sekolah Darurat Kartini, Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, diadakan beragam kegiatan edukasi dalam rangka memperingati Hari Kartini dan menyambut Bulan Ramadan. Salah satunya adalah pendidikan ketrampilan memasak.

“ Jadi ada berbagai macam kegiatan mulai dari kegiatan Ramadan , membaca alquran, sholawat, dzikir dan belajar sholat, urutan sholat, bacaan sholat dan terjemahannya.  Setelah iu berpuasa berbuka bersama. Tapi buka puasanya harus masak sendiri supaya anak didik bisa masak dan bisa hidup mandiri,” kata ibu guru kembar kepada KABARI.

Ibu guru kembar memberikan pelajaran keterampilan memasak tapi  khusus masakan buat persiapan lebaran, seperti masak telur, telur balado, telur goreng atau direbus.

“Setiap anak setengah kilo, kalau ayamnya setiap anak 1 terserah mau di opor boleh mau di bumbu kecap juga boleh, yang penting dia masak sendiri kalau yang anak TK ddibantu orang tuanya. Kemudian juga memasak ketupat untuk persiapan lebaran,” imbuhnya.

Tujuannya supaya anak-anak didik menjadi mandiri. Jika mereka ingin bekerja di restoran, café atau rumah makan lainnya misalnya, sudah bisa memasak.

 “Kita ajarkan keterampilan supaya bisa nanti wiraswasta, karena pemikiran Kartini pada saat umur 12, 13 tahun mereka punya pemikiran bahwa Indonesia bisa ekport, eksport dari batik dan ukiran dan bisa meraup uang dari negara lain itu pemikiran yang hebat bagi anak usia 12 tahun yang dalam kondisi masih dijajah Belanda dia sudah mempunyai pemikiran yang maju,” pungkasnya.

Simak wawancara KABARI bersama Ibu Guru Kembar disini.