Waktu untuk diri sendiri atau sering kita sebut ‘Me Time’ perlu untuk semua orang. Termasuk seorang ibu. Jangan lupa bahwa seorang ibu itu ibaratnya bekerja secara full-time, 24/7, tak ada habisnya mengurus anak-anak dan keluarga. Karena itulah ibu butuh waktu beristirahat dan bersantai lepas dari kesibukan 24 jam-nya.

Seorang ibu perlu juga ‘menghilang’ sejenak dari urusan anak-anak dan rumah tangga. Berbagi tugas dengan sang suami menghabiskan waktu bersama anak-anak. Sesekali dapat juga menyewa nanny atau meminta bantuan anggota keluarga untuk menjaga mereka. Agar ibu dapat menggunakan waktunya untuk diri sendiri.

Me Time tidak berarti harus liburan keluar kota seandainya ibu tidak ingin meninggalkan anak-anak dalam waktu lama. Menonton film bersama sahabat, menghabiskan waktu di Spa, pergi ke konser musik grup band favorit, serta dapat juga sleepovers di rumah sahabat yang belum menikah. Bukan hanya anak-anak yang bisa sleepovers atau menginap semalam bersama teman-teman, untuk seorang ibu pun kenapa tidak. Bahkan dapat juga tetap meneruskan hobi dengan mengambil kelas sekali seminggu. Keluar rumah dan bertemu dengan teman-teman di kelas juga merupakan penyegaran suasana.

Kenapa ibu perlu ‘Me Time’? Karena seorang ibu pun perlu mendapat ‘hadiah’ setelah mengurus sehari penuh anak-anak dan rumah tangga. Selain juga untuk melepas penat. Jika setiap hari melakukan rutinitas dari bangun tidur, mendengarkan jeritan dan tangisan anak-anak, menyiapkan makanan, dan segala macam keperluan lainnya, tentunya lama-lama akan merasa lelah lahir dan batin. Memang seorang ibu tidak pernah mengeluh, tapi tanpa disadari, rasa lelah itu dapat mengganggu hubungan keluarga. Ibu jadi mudah marah, sensitif, akhirnya hubungan dengan sang suami pun ikut terganggu.

Jadi bagi kita yang sudah menjadi seorang ibu, atau orang terdekat kita adalah seorang ibu, ingatkan perlunya memiliki waktu untuk diri sendiri. Bicarakan juga pada suami tentang hal ini. Suami bukan berarti tidak peduli. Barangkali mereka lupa bahwa istri perlu menghilang sebentar dari rutinitas urusan rumah tangga. Untuk menyegarkan kembali pikiran dengan melepas sejenak dari rutinitas mengurus anak-anak. Sehingga keharmonisan keluarga akan tetap terjaga. Bukankah ibu yang bahagia membuat keluarga pun bahagia.