Ina Cookies, sebuah brand kue kering yang tak hanya menyajikan kelezatan, tetapi juga menceritakan kisah inspiratif tentang niat baik dan memberdayakan masyarakat.

Pendirinya, Mama Ina, memulai perjalanan ini dengan niat tulus untuk memberdayakan orang-orang di sekitarnya, terutama mereka yang sudah berumur dan tidak memiliki pekerjaan.

Voula Nur Rahmaniar, Direktur Sales and Marketing dari Festive Brand Ina Cookies mengatalan awalnya, ide ini muncul ketika Mama Ina melihat kesulitan orang-orang di sekitarnya untuk mendapatkan pekerjaan.

Kue

“Ia ingin agar mereka lebih produktif dan memiliki penghasilan yang stabil. Dengan bantuan keluarga dan minat yang kuat, Mama Ina mulai meminjam bahan baku kue kering dan mencoba membuatnya sendiri,” tuturnya.

Pada tahun 1992, brand ini resmi terbentuk dan Mama Ina mulai merintis program reseller. Meskipun awalnya reseller masih dalam lingkup keluarga, namun seiring berjalannya waktu, Ina Cookies terus berkembang dan merambah ke luar lingkungan keluarga.

Mimpi Mama Ina pun untuk memberdayakan masyarakat melalui program reseller berhasil terwujud. Mayoritas reseller Ina Cookies adalah ibu rumah tangga, pasutri, dan mahasiswa yang mencari penghasilan tambahan.

“Besarnya brand itu salah satunya ada peran dari reseller. Mayoritas mereka ini adalah ibu-ibu rumah tangga. Awalnya mereka ini juga iseng karena ada tetangga-tetangga yang minta produk Ina Cookies,” ungkap Voula.

Ina Cookies juga terkenal dengan berbagai varian kue keringnya yang lezat. Dari varian manis hingga rasa buah, Ina Cookies selalu menghadirkan inovasi dalam produk-produknya. Terinspirasi oleh keanekaragaman lidah masyarakat Indonesia, mereka melakukan riset untuk menciptakan varian fruity yang sesuai dengan preferensi rasa setiap daerah.

“Misalnya dari rasa blueberry button yang terinspirasi dari Kota Bandung, lalu orange peel yang terinspirasi dari Jawa Timur. “Karena ‘kan orang Jawa Timur itu identik dengan banyak buah jeruk. Lalu untuk mango velvet itu terinspirasi dari Jawa Tengah, karena terkenal dengan buah mangganya yang manis-manis,” lanjutnya.

Kue

Harga kue kering  bervariasi mulai dari Rp20.000 hingga Rp200.000, dan mereka juga menyediakan berbagai jenis hampers sebagai hadiah tangan saat lebaran. Saat ini, perusahaan kue asal Bandung ini telah membuka cabang kantor di beberapa daerah diantaranya Bekasi dan Surabaya, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun.

Menjelang lebaran, permintaan kue kering dari  selalu melonjak. Untuk menghadapi lonjakan pesanan tersebut, Ina Cookies telah mengembangkan strategi dengan membuka sistem pre-order dan melakukan produksi lebih awal.

Hal ini tidak hanya memastikan kepuasan pelanggan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi reseller untuk mendapatkan penghasilan tambahan di bulan Ramadan.

Cara brand ini untuk menghadapi lonjakan pesanan adalah dengan membuka pre-order lebih awal. Karena Ina Cookies memiliki banyak reseller, yang biasanya mulai berjualan sejak masuk bulan Ramadan.

“Kalau di perusahaan kita, produksinya itu juga jadi lebih cepat dibanding biasanya. Distributor-distributor juga mulai memasok kue kering lebih awal,” tutur Voula.

Dengan semangat dan komitmen yang kuat, Ina Cookies terus berupaya untuk menginspirasi, memberdayakan, dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: