Siang itu, cuaca Jakarta bersahabat. Majalah Kabari bertemu dengan Indah Warsetio, Personal Branding Coach dan Founder Branding You di De Entrance Arkadia, Jakarta Selatan. Indah, demikian wanita ramah ini biasa disapa tampil chic dengan blus coklat dan paduan rok fuschia. “Halo, apa kabar,” ujar Indah menyapa tim Kabari siang itu.

Tak lama berselang, kami pun memulai obrolan siang itu. Pertanyaan pertama kami adalah apa itu personal branding?. Menurut Indah, personal branding adalah rekam jejak yang memang bisa dilihat secara visual dan dirasakan secara emosional. “Jadi bagaimana kita meningkatkan apa yang menjadi kompetensi dan kekuatan diri kita,” ucapnya.

Di era digital seperti sekarang personal branding sangat dibutuhkan. “Segala jenis sektor industri membutuhkan personal branding. Karena dengan memiliki personal branding akan memudahkan karir hingga bisnis seseorang di tengah kompetitifnya dunia industri,” terangnya.

Namun, membangun personal branding tidak ujug-ujug terjadi. Semuanya membutuhkan proses. Dikatakan Indah ada lima step penting yang harus diketahui seseorang sehingga bisa menciptakan personal branding yang kuat.

Pertama, kita harus mengenal dulu diri kita (Be You). Kita harus mengetahui kekuatan kemampuan dan personality.

Kedua, kita harus tahu apa rekam jejak yang telah dilalui. “Nah ini kekuatannya ada di reason to believe, bagaimana orang lain melihat track record kita, kinerjanya kita sehingga melahirkan kepercayaan terhadap orang lain terhadap kita,” ungkapnya.

Ketiga, otentik. Kita harus bisa mendesain bagaimana tampilan diri sesuai dengan pekerjaan, karir dan apapun yang menjadi package diri kita. “Jadi membuat kita bisa stand out, dan mudah diingat sama audiens kita, mulai dari penampilan, cara kita berbicara atau komunikasi, dan gesture tubuh, itu adalah otentik,” ujarnya.

Keempat, menguatkan networking. “Jadi networking adalah kunci utama dari personal branding. Bagaimana audiens mengenal diri kita jauh lebih besar, dan jauh lebih berdampak. Karena itu saya selalu ingatkan bahwa perbanyak kolaborasi, perbanyak bekerjasama dengan figur lain. Itu good point untuk menanamkan personal branding,” katanya.

Kelima, digital branding. “Jadi kalau semua step by step di atas sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengemas personal branding melalui platform digital. Salah satunya melalui media sosial. Jadi media sosial bukan untuk pamer, tapi jadi ajang menguatkan personal branding dengan skill yang dimiliki,” jelasnya.

Sebagai orang yang menekuni dunia personal branding, dalam beberapa tahun terakhir, Indah bertemu dengan beragam orang dan profesinya. “Saya sering bertanya kepada mereka, sudah berapa lama berkarir? Ada yang menjawab 3, 5, 10, 15, atau 20 tahun? Pertanyaan lanjutan dalam proses perjalanan karir, apakah sudah sesuai passion? Ada yang menjawab sudah, ada juga yang bingung menjawabnya. Nah, hal ini yang selalu saya tekankan, apabila karir atau bisnis sesuai dengan kompetensi, maka percaya deh, kita akan jauh lebih mudah untuk menggapai goals kita,” jelasnya.

Selain sebagai Personal Branding Coach, Indah juga membangun akademi personal branding dengan nama Branding You. Ada alasan yang mendasari Indah membangun Branding You. “Karena saya melihat banyak banget kebutuhan, baik itu pebisnis atau pun professional leader yang memang harus bisa mencapai goal dengan cepat. Nah tanpa mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya akan semakin lama mencapai tujuannya. Untuk mengetahui itu butuh mentor. Melalui Branding You, ada mentor yang paham tentang teori sekaligus prakteknya. Karena mentor di sini punya pengalaman yang beragam, mulai dari media agency hingga pernah bekerja di perusahaan multinasional, jadi ini yang membuat kita bisa mendesain modul agar seorang individu mudah menemukan apa yang menjadi personal branding-nya. Jadi di Branding You, kita akan membantu audiens atau pun klien untuk menemukan satu fokus hebatnya, untuk menemukan apa sih yang menjadi kekuatan dari personal branding dirinya,” urainya.

Lalu apa tantangan Indah selama menjadi Personal Branding Coach?. “Kalau kita bicara tantangan itu adalah bagaimana saya atau pun tim menemukan apa yang memang membuat klien ini benar–benar menemukan dirinya, menemukan kekuatannya, menemukan passion-nya sehingga sesuai dengan potensi skill yang sudah dimiliki. Tapi tantangan ini juga menjadi nilai plus bagaimana kita bisa belajar dari sana sehingga membuat tantangan ini jadi happy,” ungkapnya tersenyum.

Dalam perjalanan sebagai Personal Branding Coach, Indah sering menemukan orang menyamakan antara personal branding dan show off kemampuan diri?. Padahal pada faktanya, kedua hal ini sangat berbeda. “Ada banyak orang yang salah kaprah memahami ini, yang menyebut personal branding itu hanyalah pencitraan semata atau show off diri. Sejatinya ini sangat amat berbeda konsepnya. Karena kalau bicara konsep personal branding yang kita gali, kita tunjukan dan kita kenalkan ke audiens adalah truly diri kita, berdasarkan pengalaman, dan rekam jejaknya. Sementara show off hanya pencitraan semata dan itu sesuatu yang instan,“ katanya.

Dalam personal branding ada tiga konsep. Pertama adalah percaya diri. Kedua adalah komitmen dan yang ketiga adalah konsisten. “Nah kalau bicara personal branding tapi tidak konsisten, mungkin bisa dimaksudkan dengan pencitraan atau show off doang,” ujarnya.

Di masa pandemi ini, ada orang produktif tapi banyak juga yang memilih hidup santai atau biasa disebut kaum rebahan. Apa pesan Indah untuk mereka? “Saat ini kita di masa transisi, transisi perubahan perilaku ataupun perubahan secara industri. Karena itu, kita harus bisa membawa diri kita, mengoptimalkan diri kita disesuaikan untuk kebutuhan industri. Kalau bicara kaum rebahan, jika tidak membangun personal branding dengan baik istilah kaum rebahan ini bisa jadi hal yang negatif, tapi berbeda kalau misalkan kaum rebahan ini sebagai istilah karena memang kita kian banyak di rumah karena pandemi tapi tetap produktif, itu sih its oke. Karena itu saya ajak teman – teman untuk upgrade skill agar bisa terus berkarya. Segala sesuatu memang tidak mudah apalagi hal baru tapi jangan pernah menyerah untuk mencoba karena ini adalah titik dimana Anda untuk menuju kesuksesan,” tutupnya.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :