Di usianya yang baru 10 tahun, Ivory Mei sudah membuktikan mimpi besar bisa dimulai sejak kecil. Gadis asal Sungai Liat, Bangka, kelahiran 9 Desember 2014 ini telah menapaki dunia tarik suara sejak usia 1 tahun lebih. Bahkan, ketika baru berusia 1 tahun 8 bulan, Ivory sudah berani tampil di atas panggung mall-mall di Jakarta membawakan lagu-lagu pilihannya.
Sejak kecil, Ivory sudah akrab dengan lagu-lagu berbahasa Mandarin. Ibunya, Fivi Yanti, yang juga seorang guru Mandarin, menyebutkan lingkungan rumah memang kerap diwarnai lagu-lagu Mandarin. Namun uniknya, meski terbiasa mendengar dan memahami bahasa Mandarin, Ivory justru lebih nyaman berbicara dalam bahasa Inggris sehari-hari.
“Ivory tidak pernah ikut kursus Mandarin khusus, dia memang tidak suka berbicara pakai bahasa Mandarin. Tapi kalau nyanyi, dia sangat suka lagu Mandarin, dan cepat sekali hafal,” kata Fivi.
Ivory tidak memiliki penyanyi Mandarin favorit secara khusus. Ia memilih lagu-lagu secara acak, yang penting tidak bertema cinta. Ibunya memang membatasi jenis lagu yang dibawakan Ivory agar tetap sesuai dengan usianya sebagai anak-anak.
Bakat dan suara unik Ivory menarik perhatian Rulli “jndrl” Aryanto, produser sekaligus pemilik Senada Digital Records. Awalnya, Ivory merekam lagu anak berbahasa Indonesia bersama label tersebut. Namun, melihat ketertarikannya yang kuat terhadap lagu Mandarin, Rulli kemudian menawarkan Ivory untuk merekam lagu Mandarin anak dengan pesan yang positif dan memotivasi.
Kini, Ivory sudah memiliki 6 single lagu anak berbahasa Indonesia dan 3 single berbahasa Mandarin hasil kolaborasi bersama Senada Digital Records. Ketiga lagu Mandarinnya yang berjudul “Ni De Meng Xiang Shi Wo De Meng Xiang” , “Cui Ruo Bian Cheng Jian Qiang” , dan “Qing Fang Xin Ba” bahkan dijadikan materi untuk lomba Putri Tionghoa Indonesia yang akan berlangsung di Yogyakarta pada 6 Juli mendatang.
Tantangan terbesar dalam menyanyikan lagu Mandarin, menurut Ivory dan ibunya, adalah pelafalan. Sebab jika salah ucap, bisa mengubah arti lagu secara keseluruhan.
Beruntung, Ivory mendapat dukungan penuh dari orang tua, guru-guru, teman-teman, dan keluarga besar. Sebelum bergabung dengan label rekaman, ia juga aktif mengikuti lomba menyanyi lagu Mandarin yang diselenggarakan berbagai event organizer di Jakarta.
Sejak kecil, cita-cita Ivory memang ingin menjadi penyanyi. Kini, langkah awalnya sudah terbukti. Bukan hanya sekadar menyanyikan lagu populer, Ivory sudah memiliki lagu Mandarin ciptaan sendiri — sebuah pencapaian luar biasa untuk penyanyi seusianya.
“Aku ingin jadi penyanyi yang punya banyak lagu Mandarin sendiri dan bisa memberikan semangat ke orang lain lewat lagu-lagu aku,” ucap Ivory.
Sumber Foto: Istimewa
Baca Juga:
- Ivory Mei, Penyanyi Cilik Asal Bangka yang Bersinar Lewat Lagu Mandarin
- Bersama Kemenkes, BNI Dukung Tenaga Kesehatandengan Solusi Smart Healthcare
- Jumrah: Ikrar Sunyi yang Tak Terucap, Batu serta Doa yang Menggetarkan Langit
- Waspadai! Enam Minuman “Sehat” Ini Diam-Diam Bisa Mengganggu Usia Panjang Anda
- Satu Dekade Berdiri, Donat Artisanal Lokal Dough Darlings Jadi Merek Donat Lokal Pertama yang Go International ke Doha, Qatar