Awalnya tercipta karena salah ramuan, kemudian berubah menjadi alat untuk menakut-nakuti roh jahat, kini menjadi suguhan wajib dalam perayaan besar di berbagai negara. Termasuk perayaan tahun baru.

Tahun baru akan terlihat meriah dengan kembang api, apakah itu kembang api besar yang ditembakan ke udara atau sekedar kembang api kecil untuk anak-anak di rumah. Sekarang ini yang kita lihat adalah keindahannya, padahal dua ribu tahun lalu, kembang api digunakan untuk menakut-nakuti roh jahat. Suaranya yang menggelegar dan percikan apinya diharap dapat melenyapkan mereka.

Saat ditemukan pertama kali, kembang api muncul dari ketidaksengajaan seorang koki di Cina yang mencampur bahan untuk persiapan memasak tapi salah mencampur arang, sulfur dan potasium nitrat. Akibatnya terjadi ledakan. Sejak itulah muncul kembang api yang kemudian digunakan untuk mengusir roh jahat. Lalu beralih akhirnya mulai digunakan dengan variasi campuran warna sebagai kembang api untuk perayaan ulang tahun, kemerdekaan serta tahun baru. Perayaan tahun baru pertama yang menggunakan kembang api adalah perayaan kemerdekaan Amerika tanggal 4 Juli 1777.

Fireworks Disneyworld

Pembuatan kembang api awalnya sangat sederhana. Bahan mesiu dimasukkan ke dalam bambu lalu dilemparkan ke dalam api sehingga menghasilkan percikan api dan suara yang keras. Lalu berevolusi membuat dari bahan berupa panah atau roket yang dapat ditembakan dari jarak jauh. Bahan yang berbentuk roket itu sampai sekarang tetap digunakan meski tentu saja bahan dan bentuknya lebih modern dan dapat menghasilkan percikan api yang lebih indah, berwarna-warni dan dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk. Di Inggris, pertunjukan kembang api pertama diperkirakan pada saat pernikahan Henry VII dengan Elizabeth of York di tahun 1486.

Kalau Cina yang pertama kali menemukan kembang api, selain produsen dan pengekspor kembang api terbesar di dunia, maka Italia merupakan negara pertama yang mengembangkan dan bereksperimen sehingga menghasilkan kembang api warna-warni. Kini warna kembang api yang biasa digunakan bukan saja putih tapi juga merah, hijau, oranye dan biru. Warna biru merupakan warna yang paling sulit karena mesti ekstra bahan untuk menghasilkannya. Di Amerika, Disney World menghabiskan kembang api terbesar di Amerika per tahunnya. Mereka menggunakan bukan hanya pada perayaan besar tapi juga setiap malam sebagai penutup pertunjukan. Sedangkan negara lain yang pernah masuk ke Guinnes World Record di tahun 2014 karena pertunjukan kembang api terbesarnya di dunia adalah Dubai. Dengan menggunakan 500.000 kembang api untuk perayaan tahun barunya.

Fireworks Dubai

Biarpun kembang api terlihat indah, tapi sesungguhnya berbahaya. Campuran bahannya sangat sensitif dapat menimbulkan ledakan serta jika terhirup akan membahayakan paru-paru. Percikan kembang apinya juga berbahaya jika masuk ke mata. Maka sejak tahun 1890-an muncullah peraturan di beberapa negara untuk tidak sembarangan menggunakan kembang api, serta diatur kapan dan dimana tempatnya yang aman untuk menyalakannya. Sampai sekarang pun di beberapa bagian di Amerika tidak memperbolehkan orang-orang menyalakan kembang api dan petasan di halaman rumah. Ada tempat khusus yang ditunjuk untuk perayaan pesta kembang api yang akan dijaga oleh petugas pemadam kebakaran dan paramedis. Kebakaran rumah dan hutan diakibatkan salah satu penyulutnya adalah kembang api. Termasuk mencederai mereka yang bermain-main kembang api. Karena bahayanya itu maka ahli kimia sedang meneliti dan mengembangkan bahan untuk kembang api yang ramah lingkungan. (Foto: dok.ist)