Siapa yang tak menyukai boneka, terlebih wanita. Dan penyuka boneka tidak hanya anak kecil saja melainkan orang dewasa. Yup! Natalia Tanudjaja merupakan seorang die harder penyuka boneka khususnya boneka porselen. Tak tangung-tanggung sudah 300 buah boneka porselen dikoleksinya. Mendapatkannya harus hunting ke negara-negara Eropa. Butuh waktu dan dana namun itu terbayar setelah boneka lucu tergenggam di tangan.

Kepada KABARI, Natalia bercerita dirinya mulai mengoleksi ratusan boneka porselen ketika tinggal di Belanda saat ikut bersama suami. Sebagai ibu rumah tangga, Natalia kebetulan memiliki banyak waktu luang. Di waktu luang, boneka menarik perhatian. Pertama kali suka dengan boneka porselen, dia berkata karena ada keluarga yang memberinya hadiah berupa boneka ini.

Boneka itu dilihatnya secara detail mulai pakaian, rambut, wajah dan lucu! Dari situ akhirnya Natalia membeli banyak boneka porselen. Dari satu boneka kemudian tiap minggu dirinya membeli boneka dengan berbagai macam rupa ekspresi. Dari boneka bayi, anak-anak sampai orang dewasa dari segala macam ras, dari kulit kuning, kulit hitam dan lainnya.

Untuk mendapatkan boneka, Natalia hunting ke segala macam lokasi. Eropa baginya adalah surganya para penggemar boneka. Kebanyakan boneka yang dimilikinya sebagian besar dibeli di Jerman, dan Belgia, Perancis, Italia.

Cerita Trixie

Bagi Natalia, boneka porselen yang dikoleksinya memiliki banyak keunikan. “Keunikanya itu misalnya saya beli boneka ratu di istana Versailes di Perancis, kemudian pernah dapat boneka dalam wujud biarawati, dan yang paling favorit itu boneka Trixie dari Jerman,” tutur Natalia.

Uniknya boneka Trixie karena boneka porselen ini bisa ditekak-tekuk kakinya. Trixie bisa dikreasikan dengan berbagai posisi seperti berlutut, berdiri, dan lainnya.

Boneka ini pun limited edition. Jumlahnya terbatas dan hanya sekitar 2000 jenis boneka ini di dunia. Nomor 30/2.000, yang berarti Trixie milik Natalia merupakan produksi ke-30 dari hanya 2.000 di dunia. Selain tersedia terbatas, Trixie memiliki detail yang beda. Matanya terbuat dari kristal, pakaian terbuat dari kain terbaik dan sepatunya dari kulit asli seperti sepatu manusia.

Natalia mengatakan kalau boneka yang unik dan susah mendapatkannya biasanya memiliki sertifikatnya dan ada nama artis yang membuat boneka tersebut. Kadang juga ada boneka yang dibuat by hand jadi hanya satu di dunia dan dirinya punya, bukan hanya porselen tetapi juga yang terbuat dari lilin.

Selain susah didapatkan juga harganya yang mahal dibanding dengan boneka porselen lainnya. Natalia harus menabung terlebih dahulu untuk mendapatkannya. “Nah, di Eropa banyak sekali pameran boneka, misalnya di Jerman, saya harus datang karena dipameran banyak boneka unik yang dipamerkan,” tuturnya.

Natalia mengoleksi boneka porselen lucu dengan ekspresi wajah yang unik. Misalnya boneka porselen dengan wajah kesakitan karena kakinya patah dan dikasih gips. Ada juga boneka yang menangis dan ada air matanya karena boneka beruangnya kakinya patah. Setiap boneka memiliki ekspresinya tersendiri. Ada yang boneka kembar laki dan perempuan, boneka keluarga Afrika, dan banyak lagi.

Nah, ada cerita unik saat dirinya harus pindah ke Indonesia dari Belanda. Natalia harus menggunakan satu kontainer khusus untuk memboyong boneka-boneka porselennya ke Indonesia. Dan syukur, bonekanya dapat pindah dengan aman ke Indonesia.

Dirawat hati-hati

Lantas dari ratusan boneka yang dikoleksinya, bagaimana cara merawatnya? Tentu merawatnya, kata Natalia, harus dilakukan dengan hati-hati. Secara rutin boneka harus dibersihkan dari debu-debu karena iklim tropis di Indonesia yang panas.

Sementara untuk baju bonekanya harus dicuci secara berkala. Jika bahan pakaiannya mudah untuk dicuci, Natalia akan mencuci sendiri. Jika tidak, akan dicuci di binatu. Dan yang paling susah adalah bagian rambut. Secara rutin dibersihkan dengan air dengan hati-hati agar rambut bonekanya tidak rusak, kemudian dilap pelan-pelan.

Natalia juga rajin mengganti display bonekanya setahun sebanyak dua kali. “Tergantung tema atau momen tertentu. Biasanya masuk September, kalau di luar negeri memasuki musim winter, boneka yang didisplay bernuansa winter. Menjelang natal saya akan display boneka yang berwana merah, putih nuansa natalan,” kata Natalia.

Perihal rencana ke depan, menambah koleksi merupakan harapannya. Namun berhubung pandemi Corona, rencana Natalia harus ditunda dahulu. “Kalau tambah koleksi, saya keluar negeri pasti saya beli boneka. Rencana lainnya sih ingin buat corner khusus mengenai boneka-boneka saya,” pungkasnya.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :