Di tengah bulan suci Ramadhan, De Chantique, merek busana Indonesia, menghadirkan koleksi terbaru dengan sentuhan kecantikan yang memikat hati.

Ning Santoso, pemilik De Chantique, mengungkapkan koleksi terbaru De Chantique untuk bulan Ramadhan tahun ini dirancang dengan model-model yang simpel namun tetap memikat hati. Berbeda dari koleksi sebelumnya yang cenderung glamor, kali ini De Chantique menghadirkan busana dengan desain yang lebih sederhana namun tidak kalah menarik.

Bahan-bahan yang digunakan juga dipilih secara khusus, dengan mengkombinasikan material dasar dengan aplikasi bordir motif tenun NTT, menciptakan koleksi yang unik dan tidak biasa di pasaran. Selain itu tema yang diusung dalam koleksi Ramadhan kali ini adalah tema flora dan fauna, khususnya kupu-kupu.

“Saya membuat kupu – kupu yang menggambarkan seperti posisi saat ini dalam nuansa Ramadhan dan kebanyakan umat muslim berpuasa, artinya kupu – kupu juga dalam kondisi telur, kepompong, lalu bermetafosis menjadi kupu – kupu yang cantik. Dan saya ibaratkan di bulan Ramadhan ini adalah kita semua harus mensucikan diri dalam berpuasa, lalu kita sambut Idul Fitri dalam kesucian diri dan tampil cantik dengan balutan busana De Chantique yang bermotif kupu – kupu, kami juga menambahkan motif bunga – bunga dibawahnya untuk lebih memprecantik sehingga menggambarkan wanita yang tampil cantik nan suci, indah dan mekar, sperti itulah filosofi koleksi kami untuk tema kupu – kupu,” tuturnya di sela acara Sparkling Raya Ramadan, di Margocity, Depok, yang digelar oleh Rumah Egypt beberapa waktu lalu.

Keunikan dari koleksi De Chantique tidak hanya terletak pada desainnya, tetapi juga pada penggunaan bordir, payet, dan aplikasi lain yang tidak umum dijumpai pada produk-produk busana di pasaran. Hal ini menjadikan setiap busana De Chantique memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya istimewa.

Sejak berdiri pada tahun 2012, De Chantique telah berusaha memenuhi kebutuhan wanita Indonesia akan busana yang cantik dan elegan namun tetap sederhana. Meskipun terjadi pandemi, De  Chantique tetap berinovasi dan berkarya untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.

“Hingga saat ini kami terus berinovasi dan berkreasi. Sebelum pandemi kami banyak menjangkau ke luar kota ke beberapa daerah seperti ke Sumatera, Sulawesi, daerah di Jawa untuk menjangkau atau mendekat kepada customer kami tercinta dari De Chantique ini, Alhamdulillah sampai saat ini kita tetap fokus untuk berkreasi, berkarya ntuk para wanita Indonesia,” tuturnya.

Ning Santoso pun menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan selalu mengutamakan kebutuhan mereka dalam setiap kreasi yang dihasilkan.

“Saya selalu memprioritaskan customer, customer adalah raja atau ratu bagi saya, semua kebutuhan customer harus saya penuhi harus melayani dengan baik, harus memberikan kontribusi juga ke customer bahwa customer nyaman menggunakan baju yang cantik setelah itu baru saya berkreasi, berinovasi sesuai dengan kebutuhan customer dan tentunya itu yang selama ini kami jaga, bahwa relationship atau kebutuhan customer untuk menyenangkan customer itu nomor satu bagi saya,” tambahnya.

Dengan harapan agar De Chantique semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat, Ning Santoso berencana untuk terus memperluas jangkauan bisnisnya baik di dalam maupun di luar negeri.

Ning berkomitmen untuk tetap mendukung kebutuhan dan kepuasan pelanggan, serta berharap agar De Chantique dapat terus berkibar dan menjadi salah satu merek busana terkemuka di kancah internasional.

“Rencana kedepan dan harapannya De Chantique semakin diminati dan disayangi oleh customer De Chantique, tetap menjaga kita saling support, kebutuhan customer kita penuhi, dan berharap De Chantique bisa semakin berkibar lagi, semakin banyak mendekat kepada customer di beberapa titik dan lokasi di dalam atau luar kota bahkan di luar negeri harapannya, kita expansif go international,”pungkasnya.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: