Menjadi pelaku usaha di bidang kuliner saat ini banyak dilirik oleh sebagian banyak orang, Livia yapiter adalah seorang perintis usaha bahan makanan jenis tepung premix atau tepung serba guna.

Sejak enam tahun yang lalu ia menggeluti usaha membuat tepung serba guna sebagai bahan pembuat kue yang digunakan sebagai resep dasar untuk menciptakan kreasi roti, cake, pastry hingga cookies.

“Jadi saya mulai usaha ini sekitar enam tahun lalu, itu idenya mungkin lebih ke iseng-iseng, karena saya ingin membantu juga para ibu rumah tangga dimana saya juga ingin berpenghasilan, dari situ saya belajar untuk resep-resep roti semuanya, setelah itu saya coba racik.” kenang Livia kepada Kabari di Kawasan Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ide membuat kue dengan praktis adalah passion-nya, bersama sang suami, livia mencoba beragam resep kue, seperti bolu kukus, bakpau, moci hingga cake, muffin dan pudding. Kemudian tercetuslah ide membuat tepung serba guna dengan kemasan lengkap beserta resepnya yang diberi nama Bianca yang sudah memiliki legalitas BPOM dan produk halal.

“Zaman sekarang ibu-ibu itu takut anti gagal dalam membuat kue, karena mereka konsennya lebih ke tepung dan bahan makanan, dari situ kebayang boleh lah yang pasti-pasti aja dan lebih praktis.” Imbuhnya.

Jenis tepung yang diproduksi Livia di antaranya tepung bakpau, tepung moci, tepung muffin dan tepung pudding. Selian itu, tak ketinggalan sambal tanpa bahan pengawet pun dibuatnya dan sudah ekspor.

Dari ragam jenis produk tepung Livia yang paling diminati konsumen adalah tepung moci, selain dibuat secara mudah dan praktis juga memiliki keistimewaan yaitu tidak memakai bahan pengawet, tidak memakai pemanis buatan jadi aman untuk dikonsumsi.

Target market utamanya adalah untuk kalangan ibu rumah tangga, namun dengan seiringnya waktu pemasarannya pun berkembang hingga ke pasar ritel, hotel bahkan e-commerce. “Awal-awal kita kenalin ke ibu rumah tangga untuk bisa jadi pembisnis kue, tapi ga menutup kemungkinan untuk anak muda yang memiliki jiwa bisnis, seperti usaha kedai kopi atau jualan kue, itu banyak banget membeli tepung premix,“ kata Livia yang juga membuka kelas training untuk membuat kue dengan bahan tepung sederhana dan praktis ini.

Setiap menjalankan usaha pasti akan menemukan banyak kendala, pun demikian dengan usaha tepung premix ini. Bagi Livia kompetitior merupakan tantangan terbesar untuk ukuran usahanya yang masih tergolong belia.

Meski demikian, Livia tak patah semangat, diirnya terus berinovasi untuk terus mengembangkan usahanya dengan memproduksi tepung sederhana ini dengan memperkaya resep makanan nusantara.

“Saya punya impian yaitu saya punya target saya harus inovasi terus, ada kritikan dari konsumen, kritikan itu adalah sesuatu yang membangun dan kita terus improve.” kata Livia.

Selain itu, tantangan lainnya adalah konsumen, misal pada pembuatan tepung untuk bahan wafel. Livia sering mendapat masukkan dari konsumen untuk permintaan wafel yang lebih krispi.

“Bikin wafel yang empuk dan ada yang minta dibikin wafel yang krispi bagimana caranya seperti egg wafel, ini best seller juga, dimana tepung kita bisa dimodifikasi, jadi orang-orang berpikir dipatenkan ya resepnya, ternyata tidak dan itu bisa dimodifikasi tepung ini tidak kaku.” ungkap Livia.

“Kita selalu inovasi, kita sudah ada cap halal MUI, kita bangga dengan produk Indonesia dengan tepung premix ini kita bisa menghasilkan sajian makanan nusantara.” katanya.

Selain terus berinovasi, Livia memiliki impian untuk bisa tembus pasar dunia dengan kemasan yang semenarik mungkin dan juga memperkaya varian produknya.

“Kita lagi mau cari pangsa pasarnya, seperti ganti kemasan harus bagus untuk expor, seajuh ini udah dapat buyer dari India, Arab dan Vietnam tertarik dengan tepung untuk buat pudding, impian saya lebih ke ekspor.” Ujar Livia.

“Saat ini yang sedang fokus adalah grande pudding dan chiffon cake dan beberapa premix yang akan kita keluarkan untuk makanan dessert, seperti black forest versi Indonesia, lapis Surabaya, chiffon cake, karena banyak banget pasar-pasar terutama Australia dan Amerika itu banyak permintaan.” katanya.

Selain itu, Livia juga mengungkapkan kunci sukses bagi dirinya yaitu, never give up selalu ada semangat tidak menyerah, terus berinovasi dan terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi.

Menjalankan usaha ini, ia tak hanya mencari keuntungan, namun untuk menjadi ladang pahala buat konsumen.

“Saya harap bisa menjadi ladang pahala buat perusahaan, buat konsumen, dimana ibu-ibu di rumah bisa mendapatkan penghasilan juga seiring dengan perkembangan market digital seperti e-commerce, mereka juga bisa jual, jadi modal itu meskipun kecil kita bisa growing, dan bagi anak-anak yang baru lulus sekolah, mungkin mereka susah untuk cari kerja, sekarang digalakkan untuk bisa menjadi entrepreneurship.” pungkasnya.