Franita Yulianty, atau yang lebih akrab disapa Vhenny, telah menciptakan jejak suksesnya dalam industri fashion dengan mendirikan Lilalane Luxury Indonesia pada tahun 2016.

Butik ini khusus menjual barang-barang branded preloved, terutama tas, yang menjadi daya tarik utama bagi para pecinta fashion.

Sebelum pandemi melanda, Lilalane Luxury membuka butiknya di Cempaka Putih, dan kemudian memperluas keberadaannya dengan membuka toko di Senayan Trade Center (STC) pada tahun 2022.

Vhenny, sebagai pendiri Lilalane Luxury, memiliki latar belakang cinta terhadap aksesoris fashion, khususnya tas, yang sudah dimulainya sejak kecil atas pengaruh orang tuanya.

Pengalaman koleksi tas sejak remaja hingga menjadi seorang ibu keluarga membuat Vhenny menyadari bahwa tas branded preloved bukan hanya sekadar barang koleksi, tetapi juga merupakan investasi yang bernilai tinggi.

Koleksi tasnya yang semakin bertambah akhirnya menjadi inspirasi untuk memulai bisnis branded preloved pada tahun 2016. Dengan tekad untuk menyajikan barang-barang berkualitas tinggi, Vhenny memastikan bahwa barang-barang preloved yang dijualnya adalah produk yang terawat dan memiliki nilai jual tinggi.

Menariknya, Lilalane Luxury tidak hanya menyediakan dua opsi jual beli seperti umumnya butik preloved, jual putus dan titip jual. Pada tahun 2021, Lilalane Luxury meluncurkan konsep gadai tas luxury yang memberikan opsi fleksibel bagi para pemilik tas. Gadai ini memungkinkan pemiliknya mendapatkan dana darurat tanpa harus menjual tasnya, dan tas tersebut dapat ditebus kembali jika dibutuhkan.

Kerjasama Lilalane Luxury dengan perusahaan pergadaian swasta, Gadai Mulia, memberikan dimensi baru pada konsep ini. Vhenny, selaku kurator authenticator, memiliki tanggung jawab untuk memilih tas-tas yang kondisinya minimal 80 persen baik dan memastikan keaslian tas tersebut. Penilaiannya kemudian dilakukan oleh pihak Gadai Mulia.

Vhenny mengatakan bahwa pelanggan Lilalane Luxury semakin bertambah, khususnya para pecinta tas branded. Hal ini sejalan dengan kesadaran bahwa tas branded preloved bukan hanya barang fashion, melainkan juga investasi yang bisa diandalkan. Dalam pandangan Vhenny, tas branded preloved dapat dijadikan sebagai jaminan untuk mendapatkan dana darurat, dengan fleksibilitas dalam proses gadai dan pencairan.

Meskipun awalnya merasa pesimis, Lilalane Luxury mengalami perkembangan yang positif, terutama saat pandemi di mana banyak orang beralih ke usaha dengan mengandalkan aset. Pencairan dana mencapai 3 miliar rupiah di tahun 2021, hanya dengan jaminan tas dari Chanel dan Hermes. Sistem gadai tas juga berkembang melalui pemasaran mulut ke mulut, dengan ratusan klien gadai Lilalane Luxury saat ini.

Sebagai salah satu pelopor gadai tas luxury di Jakarta, Lilalane Luxury tidak hanya memberikan solusi investasi fashion, tetapi juga menjadi one-stop solution bagi para konsumen yang ingin tetap memiliki barang branded preloved mereka tanpa harus menjualnya.

Harapan Vhenny adalah agar konsep gadai luxury ini terus memberikan manfaat bagi para pecinta fashion yang cerdas secara finansial.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: