Dalam perekonomian Indonesia Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan jenis usaha yang kepemilikannya oleh perseorangan atau badan usaha tunggal yang produktif. UKM oleh pemerintah kini semakin digaungkan perkembangannya hingga tembus ke pasar global.

Dalam kondisi ekonomi melemah secara global akibat pandemi Virus Corona atau Covid-19, UKM justru memiliki peluang tambahan dibanding perusahaan besar.

Salah satu pelaku usaha UKM dari Cilacap ini justru mendapat peningkatan pendapatan dengan memproduksi masker dari kain. Sebelumnya, Dewi biasa disapa memproduksi barang kerajinan tangan berupa tas dan pouch dengan kain bermotif.

Sejak tahun 2016 berangkat dari hobinya Dewi mulai mengembangkan usahanya di bawah label DnR handmade bertajuk motif kain.

Dewi berkisah, ”Sebenarnya secara tidak sengaja saya menekuni usaha ini, sekitar tahun 2016 pertengahan. Berawal kesukaan saya dengan kain motif unik, terus browsing di Google untuk mencari inspirasi, sepertinya bagus dibuat pouch atau tas. Awalnya membuat untuk diri sendiri, kemudian kakak minta dibikinkan juga, lalu saya upload di Facebook dan Instagram. Dan saya tidak menyangka setelah saya upload, pesenan mulai berdatangan sampai sekarang,” kenang Dewi kepada Kabari.

Lebih lanjut ia menambahkan alasan memilih usaha mikro ini menurut Dewi bebas menyalurkan idenya yang sesuai dengan apa yang ada dibenaknya sehingga dapat menghasilkan sebuah kepuasan.

“Bebas menyalurkan hobi serta ide sesuai yang ada di pikiran kita, dari situ juga ada kepuasan diri, terlebih customer puas dengan karya kita,” imbuh Dewi yang kini sudah banyak produksinya dari mulai tas, pouch, dompet, tempat pasport, hingga tempat Handphone.

Mengawali usahanya Dewi hanya berbekal pelanggan dari kalangan keluarga, teman dekat dan kerabat lainnya. Namun, dengan seiringnya waktu, usahanya mulai berkembang hingga ke mancanegara.

“Waktu awal usaha pelanggan hanya keluarga dan teman-teman dekat, sekarang sudah mulai meluas, bahkan dari luar negeri pun ada. Dan dulunya hanya membuat 1 atau 2 model tas, seiring dengan permintaan, sekarang sudah membuat berbagai macam model,” ungkap Dewi yang juga melayani custom order sesuai dengan kemampuan.

Menjalani usaha ini tentu tak mudah bagi Dewi, tantangan dan kendala pun sering ia temui, masih kurangnya familiar masyarakat terhadap harga yang dibandrol atas produknya tidak membaut ia menyerah. Dewi pun terus berjuang memberikan kepercayaan kepada pelanggan akan harga dan kualitas terbaiknya.

Sebuah pekerjaan jika dilakukan dengan sepenuh hati akan menghasilkan karya terbaik yang dimilikinya, diakui Dewi, mendirikan usaha UKM atas dasar hobi memberikan rasa suka bahkan kepuasan tersendiri.

Meskipun terkadang kegalauan dalam usaha banyak dirasakan oleh para pelaku usaha seperti misalnya saat menemui order-an yang sepi dan jika ada pelanggan yang kurang puas, namun hal ini tidak akan menyurutkan semangat Dewi untuk terus memperbaiki kekurangannya.

“Lebih banyak senangnya karena kita kerja sesuai hobi, bebas berkarya, dapat mencurahkan ide sebanyak-banyaknya, dan pastinya tidak diatur atasan. Sementara galau dalam usaha jika order-an yang kadang sepi, kadang ada customer yang tidak puas dengan karya yang kita buat,” katanya.

Di tengah pandemi Covid-19 yang kini menjadi perhatian dunia, dampak yang dirasakan tak hanya pada krisis kesehatan namun krisis ekonomi global. Berawal dari himbauan pemerintah dari mulai wajib memakai masker, menjaga kebersihan, belajar di rumah, bekerja dari rumah hingga pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Hal ini juga memberikan dampak pada pelaku usaha UKM seperti Dewi, meski demikian ia mampu bertahan dengan usahanya yakni membuat produk masker dari kain dengan sistim market melalui media sosial.

“Tentunya sangat berpengaruh dengan pendemi Covid19, order-an yang masuk tidak sebanyak biasanya. Sekarang mencoba membuat masker, tentunya dengan motif kain yang unik. Sampai saat ini masih ada order-an masker yang masuk,” ucap Dewi bersyukur.

Sebagai wanita yang memiliki jiwa entrepreneur yang mampu berkarya, berkreasi serta berinovasi sebagai Kartini di masa sekarang. Dewi berharap, kedepannya segala produk yang dia buat semakin diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Semoga tas handmade bisa lebih diterima masyarakat, dan lebih dihargai,” pungkas Dewi yang memiliki mimpi membuka toko dengan brand sendiri.