Suara lembut Tibetan bowl mengalun, menciptakan getaran yang menenangkan dalam ruang meditasi. Di sudut ruangan, Norin Silviana duduk dengan penuh ketenangan, matanya terpejam, membiarkan dirinya larut dalam frekuensi yang mengalir. Bagi Norin, sound healing bukan sekadar terapi, tetapi juga perjalanan yang menghubungkan tubuh, pikiran, dan jiwa.

Lahir dan besar di Bandung, Norin memiliki kecintaan mendalam terhadap gaya hidup sehat. Ia sempat tinggal di Hungaria dan Belanda selama tujuh tahun sebelum akhirnya kembali ke Indonesia dan menetap di Bali. Selain menjalankan bisnis properti, ia juga mengabdikan dirinya sebagai Wellness Facilitator. Salah satu bidang yang ia tekuni adalah sound healing, terapi yang menggunakan suara untuk menyeimbangkan energi dan meningkatkan kesejahteraan.

Bagaimana awalnya tertarik menjadi praktisi sound healing?

Saya pertama kali tertarik dengan sound healing pada tahun 2007 saat mengikuti kelas yoga. Di akhir sesi, suara Tibetan bowl selalu membuat saya merasa damai dan tenang. Dari situ, saya mulai membaca buku tentang energi dan frekuensi, baik dari sudut pandang ilmiah maupun holistik. Saat pindah ke Bali pada 2014, ketertarikan saya semakin mendalam. Pada 2016, saya mulai mengikuti pelatihan dari guru lokal dan internasional yang mendalami energi dan frekuensi.

Apa itu sound healing dan bagaimana prinsip kerjanya?

Sound healing adalah terapi yang menggunakan suara, nada, atau frekuensi untuk mendukung penyembuhan fisik, emosional, dan spiritual. Setiap tubuh manusia memiliki frekuensi tertentu yang ideal untuk kesehatan. Ketika tubuh atau pikiran dalam kondisi tidak seimbang, frekuensi ini bisa terganggu. Sound healing bertujuan mengembalikan keseimbangan ini dengan merangsang getaran tubuh agar kembali ke frekuensi yang sehat. Suara dan getaran bisa memengaruhi struktur sel, molekul air dalam tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan kualitas tidur.

Apa yang membedakan sound healing dari metode terapi lainnya?

“Dalam sound healing, suara bukan hanya didengar, tetapi juga dirasakan oleh tubuh. Getaran dari instrumen seperti Tibetan bowl atau gong membantu menciptakan pengalaman relaksasi yang dalam, bahkan membawa seseorang ke kondisi trance. Sound healing bisa membantu mengurangi stres, kecemasan, serta meningkatkan kesadaran diri dan keseimbangan energi.”

Siapa saja yang dapat menjalani terapi sound healing?

Sound healing bisa dinikmati oleh siapa saja, terutama mereka yang mengalami stres, gangguan tidur, nyeri kronis, trauma emosional, atau ingin meningkatkan keseimbangan energi. Terapi ini juga bermanfaat bagi individu yang ingin memperdalam perjalanan spiritual dan meningkatkan kesehatan mental.

Apa saja manfaat utama sound healing bagi tubuh dan pikiran?

Manfaat utama sound healing antara lain:

  1. Relaksasi mendalam
  2. Meningkatkan fokus dan konsentrasi
  3. Meningkatkan kualitas tidur
  4. Menyeimbangkan energi tubuh
  5. Mengurangi stres dan kecemasan
  6. Meningkatkan kesehatan emosional
  7. Meningkatkan sistem imun
  8. Meningkatkan kreativitas dan intuisi
  9. Mengatasi rasa nyeri

Bagaimana sound healing dapat membantu mengatasi stres, kecemasan, atau insomnia?

Sound healing bekerja dengan menstimulasi gelombang otak, pernapasan, dan getaran tubuh untuk meningkatkan relaksasi. Gelombang suara dari instrumen yang digunakan membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi ketegangan, serta memudahkan tubuh untuk memasuki fase tidur yang lebih dalam.

Apa saja instrumen yang biasa digunakan dalam sound healing?

“Instrumen yang sering digunakan antara lain Tibetan Singing Bowls, Crystal Singing Bowls, Gong, Tuning Forks, Didgeridoo, Chimes, Rainstick, Drum, serta suara manusia dalam bentuk mantra atau vokal. Sebagai orang Sunda, saya juga menggunakan instrumen khas Jawa Barat seperti suling, kecapi, angklung, jentreng, dan celempung.”

Bagaimana peran instrumen seperti singing bowl dan gong dalam menciptakan frekuensi penyembuhan?

“Instrumen ini berperan dalam:

  1. Relaksasi dan pengurangan stres
  2. Penyelarasan energi tubuh
  3. Resonansi dengan bagian tubuh tertentu
  4. Mendalamkan meditasi
  5. Meningkatkan kualitas tidur

Setiap instrumen memiliki frekuensi unik yang memengaruhi tubuh secara berbeda, membantu proses penyembuhan fisik dan emosional.”

Bagaimana sesi sound healing biasanya dilakukan?

Sesi dimulai dengan persiapan ruang yang tenang. Peserta duduk atau berbaring, lalu instruktur memainkan instrumen seperti gong atau singing bowls untuk menghasilkan frekuensi yang menenangkan. Sesi ini sering diiringi meditasi atau teknik pernapasan, kemudian diakhiri dengan refleksi pengalaman peserta.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam satu sesi sound healing?

Durasi sesi biasanya antara 60 hingga 90 menit.

Apa yang harus dipersiapkan sebelum mengikuti sesi sound healing?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum sesi:

  • Datang dalam keadaan tenang
  • Kenakan pakaian nyaman
  • Pastikan tubuh terhidrasi
  • Tentukan niat atau harapan dari sesi
  • Hindari kafein atau makanan berat sebelum sesi
  • Jika memiliki kondisi kesehatan khusus, informasikan kepada instruktur

Bagaimana cara memilih praktisi sound healing yang terpercaya?

Untuk memilih praktisi yang tepat, perhatikan beberapa hal berikut:

  1. Periksa kualifikasi dan pengalaman
  2. Baca ulasan dan testimoni
  3. Tanyakan metode yang digunakan
  4. Lakukan percakapan awal untuk menilai kenyamanan
  5. Pastikan mereka memiliki etika dan menjaga keamanan peserta
  6. Rasakan kecocokan energi dengan praktisi

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 209