Meskipun kehamilan, persalinan, dan menjadi orang tua adalah sesuatu yang dinanti-nantikan oleh banyak orang, proses melahirkan dapat menimbulkan emosi yang berbeda, termasuk rasa takut betapa menyakitkannya hal itu.

Namun ada banyak pilihan berbeda untuk tidak merasakan nyeri dan salah satu metode yang dapat dipilih untuk membantu wanita yang melahirkan adalah melalui Hypnobirthing.

Hypnobirthing bertujuan untuk membantu wanita mengatasi ketakutan atau kecemasan yang mungkin dia alami saat melahirkan. Hypnobirthing melibatkan berbagai teknik relaksasi untuk membantu merilekskan tubuh sebelum dan selama persalinan dan kelahiran. Idenya adalah ketika tubuh dan pikiran dalam keadaan benar-benar rileks, kelahiran dapat terjadi lebih cepat dan tanpa rasa sakit.

Bagaimana Cara Melakukannya?

Lanny Kuswandi,  pelopor Hypnobirthing di Indonesia, mengatakan cara kerja hypnobirthing metodenya sederhana. Jadi kita akan belajar soal relaksasi dimana relaksasi itu ada tahapannya. Relaksasi mengistirahatkan fisik, otak, dan nafas.  Tiga aspek itu harus istirahat, kemudian diberikan afirmasi atau sugesti positif ke ibu hamil.

Saat melakukannya pun harus didampingi dengan relaksasi yang dibagi menjadi tiga yaitu relaksasi ringan, sedang dan dalam.  Kalau ingin melakukan hypnobirthing, kita masuk ke relaksasi dalam. Sehingga afirmasi itu bisa direkam dibawah alam bawah sadar dan menghapus mindsheet negatif bahwa melahirkan itu menyakitkan. 

Lanny mengatakan hampir semua orang yang ada di rekaman alam bawah sadarnya mindsheet melahirkan itu sakit. Padahal setiap orang memiliki  karakteristik yang berbeda. Berbeda dari sisi jiwa,  lingkungan, sosial dan lainnya.

Lanny bercerita seraya membandingkan dirinya waktu pertama kali melahirkan tidak merasakan nyeri kontraksi. Pengalaman itu didapatkan saat melihat ibu-ibu di pedalaman Indonesia yang melahirkan sendiri, bahkan terkadang tidak ada yang menolong.

“Kenapa mereka bisa sementara di kota itu ribet banget. Saya lalu mempraktekkan afirmasi itu karena saya ingin punya pengalaman melahirkan seperti orang di pedalaman. Jadi waktu kontraksi tidak merasakan tidak begitu sakit,” tuturnya kepada KABARI.

Kenapa bisa terjadi? Lanny menjelaskan Yang Maha Kuasa telah menciptakan zat endorfin di dalam tubuh dimana endorfin itu fungsinya  dua ratus lebih kuat daripada morfin. Jika benar-benar belajar dan  mempraktekkan hypnobirthing yang namanya kontraksi hanya akan dirasakan timbul tenggelam saat akan melahirkan.

“Disaat hamil, yang paling penting lagi janin saat masih dalam kandungan merekam segala macam perasaan dan emosi.  Janin dalam kandungan yang diinginkannya adalah dia ingin diterima, dan diberikan kasih sayang dan cinta. Kita bisa mengedukasi saat janin dalam kandungan adalah mahkluk yang suci yang kita harus hargai kehadirannya.”

Hypnobirthing ada baiknya dilakukan sedini mungkin seperti pada semester pertama kehamilan. Semester saat ibu harus hamil dengan tenang. Wanita hamil itu saat sperma bertemu sel telur kemudian dititipkan di dalam rahim dan ditiupkan ruh. Pada saat ruh masuk, wanita membutuhkan ketenangan dalam batin. Ibaratnya tamu, jika tamu merasa ruangan itu nyaman dan enak maka dia akan bertahan.

Sementara di semester kedua akan lebih diajarkan relaksasi yang dalam dengan mengafirmasi hal positif supaya masuk ke alam pikiran bawah sadar dengan mindsheet melahirkan itu menyakitkan harus dihapuskan.

“Ibarat komputer kita berperan sebagai programernya, setiap hari kita memberikan afirmasi yang berulang-berulang seperti kita pasang iklan. Jika pasang iklan hanya sekali orang akan lupa  jika berulang-berulang ditayangkan terus menerus penerimaannya akan tinggi. Kita pun sama, afirmasi jika dilakukan secara ulang-ulang akan lebih bagus,” katanya.

Lanny akan terus mengedukasi karena jika ingin merubah generasi harus mulai dari kandungan, misalnya ibu stres, anaknya akan merekam semua emosi ibunya. Bayi akan lahir seusai dengan apa yang didapatkan selama berada di dalam kandungan.

“Kalau kita misalnya emosi terus, dari emosi itu bisa merubah sistem kimiawi dalam tubuh ibu dan itu akan dialirkan ke janin lewat tali pusar. Kita harus memperhatikan apa yang akan kita alirkan ke bayi karena pengaruhnya ke fisik ataupun mental. Harapannya mulai di tahun 2023 akan lebih yang mempersiapkan body, mind and spirit saat hamil, dengan salah satu sarana melahirkan dengan nyaman dan aman melalui hypnobirthing.”

Belajar Sampai ke AS

Dikenal sebagai pelopor Hypnobirthing di Indonesia, Lanny Kuswandi mendalami hypnobirthing ini sejak lama. Kala itu hypnobirthing dipelajarinya dari almarhum Dr. Hukom pada tahun 1999. Setelah berhasil mendapatkan sertifikat dari pelatihan itu, Lanny lalu belajar Basic & Advanced Hypnosis yang dipimpin oleh dr Tubagus Erwin Kusuma SpKJ pada tahun 2000.

Setelah mengantongi dua sertifikat tersebut, Lanny memperdalam kemampuannya itu dengan mengikuti pelatihan di Australia.

 “Waktu itu saya sudah belajar hypnobirthing dengan beliau dan kebetulan latar belakang saya adalah bidan dan beliau menugaskan saya  bagaimana kalau kita mengembangkan hypnobirthing di Indonesia karena di luar negeri di Australia dan  AS hypnobirthing sudah marak. Saya pun berangkat ke Australia,” tutur Lanny.

Pada 2001, Lanny berhasil meraih Certified Painless Childbirth dan Stress Management Specialist di Omni Centre Hypnosis, Florida, USA (long distance learning). Lanny  juga ikut Hypnobirthing Course Marie F Mongan Method, pada tahun 2002 yang diselenggarakan oleh Peter Jackson di Perth, Australia.

Lanny kemudian memperkenalkan sekaligus mengembangkan hypnobirthing di Indonesia dan bergabung dengan klinik keluarga, Pro V Clinic. Lanny aktif dalam mengembangkan serta meningkatkan program relaksasi, hypnobirthing, hypno pregnancy dan hypno fertility, khususnya bagi ibu hamil dan pasangan muda –baik secara perorangan, pasangan maupun kelompok.

Selain itu, pada 2006 selain terdaftar sebagai member dan menjadi perwakilan di Indonesia, Lanny juga mengikuti program holistic health care yang diselenggarakan oleh A.R.E (The Association for Research & Enlightenment, Inc), Edgar Cayce Foundation di Virginia Beach, USA.

Artikel ini dapat dilihat di Majalah Digital Kabari Edisi 184

Simak video pilihan Kabari dibawah ini