Hari Kebaya Nasional adalah perayaan tahunan yang didedikasikan untuk menghormati dan mempromosikan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.

Dirayakan dengan berbagai kegiatan yang menyoroti keindahan dan nilai budaya kebaya, hari ini juga menekankan peran penting kebaya dalam sejarah dan identitas bangsa. Kebaya bukan hanya pakaian tradisional, tetapi juga simbol keanggunan dan kebanggaan nasional.

Dalam rangka Hari Kebaya Nasional, KABARI berbincang dengan Dedi Hertanto, seorang desainer terkenal dari Delmora Attire di Yogyakarta, untuk menggali lebih dalam tentang makna dan relevansi kebaya di era modern ini.

Apa makna Hari Kebaya Nasional bagi Anda sebagai seorang desainer?

“Sebagai seorang desainer, Hari Kebaya Nasional memiliki makna yang sangat mendalam. Ini adalah kesempatan untuk merayakan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia melalui kebaya, yang merupakan salah satu pakaian tradisional yang paling ikonik dan indah. Kebaya tidak hanya mencerminkan keindahan dan keanggunan, tetapi juga mengandung nilai-nilai sejarah dan budaya yang kaya,” ungkap Dedi.

Kebaya

Bagaimana kebaya mempengaruhi desain dan karya-karya Anda?

Dedi menjelaskan bahwa kebaya memiliki pengaruh signifikan dalam desain dan karyanya. “Kebaya menjadi sumber inspirasi yang kaya dengan detail dan keanggunannya. Motif, bordir, dan siluet kebaya memberikan ide-ide kreatif yang bisa diterapkan dalam berbagai desain, baik dalam busana tradisional maupun modern. Teknik bordir dan penjahitan kebaya meningkatkan keterampilan saya dalam mendesain busana lain, memungkinkan saya menciptakan karya dengan detail dan kualitas tinggi.”

Menurut Anda, apa yang membuat kebaya tetap relevan dan digemari di kalangan masyarakat saat ini?

Fleksibilitas dalam Desain: Kebaya telah mengalami banyak evolusi dalam desainnya. Desainer modern sering menggabungkan elemen tradisional dengan gaya kontemporer, menciptakan kebaya yang lebih sesuai dengan selera dan kebutuhan generasi muda.

Promosi Budaya dan Identitas: Kebaya adalah simbol kuat dari identitas budaya Indonesia. Masyarakat merasa bangga mengenakan kebaya karena itu mencerminkan warisan dan sejarah mereka.

Kepuasan Pribadi dan Estetika: Memakai kebaya memberikan rasa kepercayaan diri dan kepuasan estetika. Bordir, motif, dan potongan yang rumit membuat kebaya menarik dan memikat banyak orang.

Adaptasi dan Inovasi: Desainer terus berinovasi dengan kebaya, termasuk menggunakan bahan-bahan baru dan teknologi canggih dalam pembuatan.

Kehadiran dalam Acara-Acara Khusus: Kebaya sering menjadi pilihan utama untuk acara-acara khusus seperti pernikahan dan perayaan nasional.

Kebaya

Apa tantangan terbesar dalam mendesain kebaya yang sesuai dengan selera pasar modern?

Menjaga Keseimbangan antara Tradisi dan Modernitas: Menemukan keseimbangan yang tepat antara elemen tradisional kebaya dan inovasi modern adalah tantangan utama.

Pemilihan Bahan yang Tepat: Menggunakan bahan tradisional bisa menjadi mahal dan kurang nyaman untuk pemakaian sehari-hari. Tantangannya adalah menemukan bahan alternatif yang nyaman dan terjangkau.

Kenyamanan dan Fungsionalitas: Mendesain kebaya yang lebih praktis dan nyaman tanpa mengorbankan estetika adalah tantangan signifikan.

Menangani Preferensi Pasar yang Beragam: Selera pasar sangat beragam. Desainer harus mampu menciptakan berbagai gaya kebaya yang bisa memenuhi preferensi ini.

Biaya Produksi dan Harga Jual: Kebaya dengan detail bordir biasanya memerlukan waktu dan biaya tinggi. Menjaga biaya produksi tetap terjangkau sambil memastikan harga jual yang kompetitif adalah tantangan besar.

Sustainability: Desainer perlu mempertimbangkan penggunaan bahan ramah lingkungan dan proses produksi yang etis.

Kebaya

Bagaimana Anda menjaga keseimbangan antara nilai-nilai tradisional dan inovasi dalam desain kebaya?

“Menjaga keseimbangan antara nilai-nilai tradisional dan inovasi dalam desain kebaya memerlukan pendekatan hati-hati dan kreatif. Pemahaman mendalam tentang tradisi, eksplorasi material, teknik produksi modern, desain modular dan fleksibel, inspirasi dari budaya lain, feedback dari pengguna, dan desain yang menceritakan kisah adalah beberapa strategi yang saya terapkan,” jelas Dedi.

Apa harapan Anda untuk masa depan kebaya dan industri fesyen tradisional di Indonesia?

“Saya berharap kebaya dan pakaian tradisional lainnya terus dilestarikan sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Inovasi dan kreativitas desainer harus terus berlanjut agar kebaya tetap relevan. Saya juga berharap ada dukungan lebih besar dari pemerintah dan sektor swasta, peningkatan kualitas dan kompetensi industri, kesadaran dan apresiasi global, serta adopsi praktik-praktik ramah lingkungan,” tutup Dedi.

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 203