No Ganjil-Genap

Pelaksanaan pembatasan penggunaan kendaraan  pribadi dengan nomor ganjil dan genap kian dekat. Direncanakan peraturan ini akan mulai diberlakukan bulan November. Setelah menunggu beberapa waktu untuk dikaji, pemberlakuan ini tampaknya akan segera diterapkan di Jakarta. Pemilik kendaraan pun mau tak mau harus bersiap-siap.

Kemacetan yang selalu terjadi di ibukota Jakarta kian lama kian parah. Perlu tindakan yang radikal untuk mengatasinya. Inilah alasan mengapa aturan penggunaan nomor kendaraan akan diterapkan. Walaupun begitu, pro dan kontra masih saja terjadi. Sebagian mendukung karena yakin akan bisa sedikit mengurai kemacetan di Jakarta. Sedangkan yang lainnya merasa peraturan ini tak akan berpengaruh banyak.

Dengan kondisi kendaraan umum yang masih minim fasilitas dan tidak nyaman, banyak warga memilih menggunakan kendaraan pribadi. Banyak pengguna kendaraan pribadi yang masih enggan beralih ke kendaraan umum. Tentu pembenahan kendaraan umum harus segera terlaksana agar pengguna kendaraan pribadi rela beralih ke kendaraan umum.

Beberapa Kiat Praktis

Jika ketetapan ini jadi diterapkan, berikut ini ada beberapa kiat praktis mengatasi program ini:

  • Menggunakan satu mobil secara bersama-sama.
  • Bergabung dengan komunitas nebeng yang terpercaya demi mendapatkan tumpangan.
  • Menukar salah satu plat mobil yang sama jika memiliki 2 buah mobil.
  • Berangkat sebelum jam 6 pagi dan pulang setelah jam 10 malam bisa menghindari aturan ini.
  • Menghindari jalur-jalur yang terkena aturan dan memilih jalur alternatif.

Rute yang Dibatasi

Tidak semua jalan di Jakarta yang terkena program pembatasan berdasarkan nomor kendaraan. Beberapa jalan ditentukan karena beberapa alasan: jalur yang padat, jalur yang masih memiliki alternatif jalan dan jalur yang menjadi pusat kegiatan di kota Jakarta.

Beberapa jalan yang termasuk ke dalam program pembatasan diantaranya adalah: koridor bus Transjakarta Timur dan Barat, koridor three in one, Sultan Agung-Karet-Manggarai- Pramuka, Medan Merdeka Selatan-Suprapto, Kyai Tapa-Kh. Hasyim Ashari, Gunung Sahari-Kramat Raya-Salemba-Jatinegara-Cawang, dan Mas Mansyur-Tanah Abang- Prof Satrio, Casablanca-Kampung Melayu.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?57044

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Asuransi Mobil