Nikita Fima adalah freediver ulung. Prestasi banyak ditorehnya. Rekor nasional sudah dipegangnya. Tetapi Freediving Instructor dan Mermaid Instructor ini tidak berhenti disini dan akan memecahkan rekor lagi.

Saat itu  cuaca Jakarta sedang tidak cerah. Niki menyempatkan diri ditengah kesibukannya menemui KABARI di wilayah Jakarta Barat. Dengan ramah Ia berbagi cerita bersama kami soal dunia Freediver dan menjadi seorang mermaid.

Bagi Niki, awalnya Freedive adalah sesuatu yang asing baginya. Namun ketertarikannya terpicu manakala ada kawan Niki yang menawarkan sebuah course freedive di Bali. Setelah mengetahui freedive adalah olah raga menyelam tanpa alat bantu pernapasan. Ia mulai berpikir bawah menyelam tidak memakai alat bantu pernafasan bisa dilakukan dan ada course  berikut dengan pelajarannya.

 “Ternyata manusia itu bisa memiliki kemampuan untuk menyelam di kedalaman sama menahan nafas panjang jadi disitu saya tertarik,” tuturnya.

Sekitar 6 tahun belajar tentang freediving,  banyak hal yang telah dipelajari dan mempengaruhi hidupnya. Niki mempelajari bagaimana cara mengenal tubuhnya lebih dekat. Tahu kapan harus berhenti dan harus melanjutkan penyelaman. Niki menjadi lebih mengerti kapan tubuhnya bereaksi pada saat ketika melakukan freediving.

“Karena hal  sangat penting bahkan orang – orang yang melakukan freediving awalnya mereka tidak tahu, kapan mereka harus berhenti kadang mereka terlalu loss untuk melakukan freediving sampai akhirnya mereka tahan nafas terlalu panjang,” kata Niki.

Selain itu, freediver menjadikan dirinya lebih tenang karena freedive seperti meditasi yang akhirnya menjadi gaya hidup yang membentuk dirinya menjadi lebih sehat dalam memilih makanan sehat yang membuat Niki bisa menahan nafas lebih panjang.

“Jadi saya lebih teratur untuk memilih makanan yang saya makan jadi lifestyle saya berubah menjadi sehat,” jelasnya.

Menjadi freediver, Niki juga merasa lebih dekat dengan binatang-binatang di laut karena pada saat dirinya menyelam tanpa bantuan alat pernafasan, ikan – ikan atau binatang laut itu tidak menjauh pada saat dirinya mendekat, binatang laut  tidak terganggu dengan keberadaannya.

Menjadi Mermaid

Selama  menjadi freediver, Niki ikut kompetisi menjadi seorang atlit freedive dan pernah mendapatkan rekor di kolam, yaitu berenang sejauh 126 meter. Niki juga mendapatkan rekor berenang sejauh 100 meter tanpa alat bantu gerak. Dan mendapatkan rekor di laut sampai sekarang.

“Rekor – rekor di laut masih saya pegang di kedalaman, saat ini di kedalaman 58 meter untuk  rekor nasional Indonesia,” tuturnya.

Nah, mengenai mermaid, Niki bercerita ada pengalaman unik ketika dirinya mulai pertama kali freedive. Niki tertarik dengan mermaid dan membeli alat yang namanya mermaid tile atau ekor mermaid. Ia lalu berenang menggunakan mermaid dan upload di sosial media. Tawaran pun datang untuk menjadi seorang mermaid di Aquarium.

“Ternyata mermaid bisa menjadi pekerjaan jadi ya saya terima pekerjaan itu karena pada saat saya mencoba ternyata suka dan akhirnya menjadi seorang mermaid dan menjadi mermaid instructor sampai akhirnya  saya membuka sekolah mermaid,” kata Niki.

Niki membuka sekolah mermaid pertama untuk di Indonesia dan menjadi satu-satunya mermaid instructor Indonesia pada tahun 2017. Pada saat itu belum terlalu dikenal tetapi banyak freediver yang mereka penasaran bagaimana pelajaran – pelajaran atau apa saja yang dipelajari untuk menjadi seorang mermaid.  Karena dirinya tampil di salah satu aquarium di Jakarta, merek bisa melihat bagaimana mermaid tampil di dalam aquarium, jadinya banyak yang tertarik untuk menjadi seorang mermaid.

“Kita belajar bagaimana berenang seperti mermaid, bagaimana cara kita tetap rilek dan tetap tersenyum walaupun kita tahan nafas terus bagaimana bergerak secara luas karena kita memakai baju – baju yang besar jadi kita semua pelajari,” tuturnya

Sekarang sekolah – sekolah  mermaid instructor telah berkembang di Indonesia dan komunitasnya juga lebih banyak. Kini tidak hanya mermaid wanita saja melainkan ada juga mermaid pria yang disebut dengan merman.

Rencana ke depannya Niki akan lebih fokus kepada dua hal, pertama lebih fokus pada sekolah freedive jadi untuk mengenalkan freedive sebagai olahraga yang tidak menakutkan yang bisa dipelajari semua orang.

Kemudian akan lebih fokus juga ke kompetisi untuk memecahkan rekor di tahun depan.  “Jadi inginnya saya bisa memecahkan rekor kedalaman sesuai dengan umur ulang tahun Indonesia tapi tidak tahu, nanti kita lihat seberapa dalam saya bisa dive dengan tahan nafas,” pungkasnya.

Artikel ini dapat dilihat di Majalah Digital Kabari Edisi 184

Simak wawancara KABARI dengan Nikita Fima disini.