Penat dengan rutinitas dan ingin refreshing ke tempat yang “dingin-dingin”. Daerah puncak, Cisarua, Bogor, selalu menjadi pilihan yang tak terelakkan. Tak heran, saat akhir pekan atau libur panjang, Puncak selalu menjadi destinasi yang tak pernah sepi dikunjungi.

Banyak yang sekali jalan merasakan dingin cukup lantas pulang, tak sedikit yang memilih tetap tinggal dan menginap di tempat penginapan ataupun hotel di sana.  Nah, salah satu tempat yang bisa masuk daftar tempat menginap saat di Puncak adalah Rumah Kayu Kenanga.

Dilihat dilihat namanya Rumah Kayu sudah mengisyaratkan bahwa rumah ini terbuat dari kayu. Yup! benar saja, seperti yang dikatakan Tiffany Kenanga rumah kayu yang telah digunakan awalnya sebagai rumah keluarga ini berkonsep rumah tradisional dengan dominasi kayu dan beberapa sentuhan modern.

“Rumah ini terbuat dari kayu, full kayu. Kita banyak datangkan kayu dari Tomohon, Manado. Kayunya itu termasuk jenis kayu besi dan sama kuatnya dengan kayu ulin jadi memang kuat. Walaupun kuat saat cuaca diluar lagi panas, di dalam rumah justru adem sedangkan kalau misalkan di luar dingin di dalam itu adem, jadi bisa menyesuaikan dengan temperatur,” tutur Tiffany kepada KABARI.

Selain itu kayunya sangat fleksibel dan dapat dibentuk sedemikian rupa seperti di bagian platfom dan memberikan hasil yang cantik dan menyatu secara estetik.

Untuk bagian interior dari rumah kayu, Tiffany mengatakan hampir 90 persen barang – barang disana semuanya dibuat custom dari kayu jati.  Tetapi juga ada beberapa item yang dibelinya dari toko meubel namun tidak terlalu. Ada juga item tambahan perabotan dari pemberian dari teman-temannya.

Rumah Kayu ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan beberapa tempat tidur. Ada juga mushola outdoor yang selain bisa digunakan sebagai tempat ibadah juga dapat digunakan untuk menikmati suasana alam sekitar Rumah Kayu.

“Jadi Rumah Kayu ini memang dikelilingi oleh pegunungan. Jadi kalau pagi bisa melihat jelas sunrise dan bisa dilihat dari balkon,” kata Tiffany.

Selain itu Rumah Kayu juga terdapat fasilitas untuk olah raga seperti Meja Pingpong, kolam renang, dan disalah satu balkon di lantai atas dapat digunakan buat tempat berkumpul bersama.

“Konsepnya memang kita full tradisional jadinya kita untuk barang – barangnya juga pakai kayu jati, untuk spreinya menggunakan kain batik jadi ada perpaduan Indonesia di dalam Rumah Kayu,” tambahnya.

Kedepannya, Rumah Kayu Kenanga ini akan menambah sarana hiburan seperti memperbanyak fasilitas permainan seperti main kartu, catur, billyard yang bisa menambah wahana hiburan untuk para penyewa agar lebih betah di Rumah Kayu Kenanga.

Dengan adanya Rumah Kayu Tiffany berharap dapat memberikan alternatif tempat menginap bagi masyarakat yang nyaman saat di Puncak.

“Mudah- mudahan Rumah Kayu kenangan ini bisa menjadi tempat berkumpul keluarga karena sebenarnya awal mula dari rumah kayu kenanga juga saat pandemi Tiffany mengisolasikan diri dan jadi merasa lebih hangat dan lebih dekat dengan keluarga yang biasanya disibukkan dengan pekerjaan dan kuliah,” pungkasnya.

Artikel ini dapat dilihat di Majalah Digital Kabari Edisi 190

Simak wawancara KABARI dengan Tiffany Kenanga dibawah ini.